Minggu, 30 Desember 2012

flash back

kamu datang kepadaku waktu itu
memperkenalkan dunia padaku
membuat hidupku seperti lampu,
bersinar

kamu begitu rajin dan semakin rajin
memenuhi dunia yang kamu bawa dengan angan
kemudian,
dunia yang sudah penuh itu kamu berikan padaku

aku sangka itu hadiah, ternyata bukan
ternyata kenang-kenangan
kamu pergi
tidak membawa aku dalam duniamu
tapi meninggalkan dunia yang penuh denganmu, padaku

meski aku enggan, semua tetap kamu lakukan
semua tetap terjadi
tinggal aku manatap hati
meratap sepi

aku sanggup menulis berjuta-juta puisi hanya untuk kamu
tapi jangan pernah mencoba mengalahkanku
karena memenuhi satu inginku saja kamu tak mampu
ah bukan,
mungkin bukan tak mampu
hanya tak mau

menjadikan aku seperti aku ingin menjadikan kamu
jawaban

kangen

kangen ini merajuk tuannya
merayu minta diberi jalan pulang

kangen ini sepihak
tanpa punya sedikit pun hak

aku tak pernah menyangka
kalimat bukan siapa-siapa bisa sebegini menyedihkannya
cukup untuk meraup semangat berhari-hari

tuan mu memang kurang ajar
dia datang dengan sengaja
dan tentu pergi begitu saja
dan kamu kangen, begitu bodohnya terus menjalar

kita bukan siapa-siapa
dan bahkan jauh sebelum kangen ada, kita tak pernah tercipta
selalu aku dan tuanmu dipisahkan realita
hanya kepalamu saja yang terus memainkan drama cinderella
tapi ingat, ini dunia
bukan maya

Selasa, 25 Desember 2012

akhiran ng dan a

ada yang hilang
atau hanya terhalang
seperti belalang yang tertutup ilalang

aku merasa
tanpa bicara
seperti bunga
dalam pigura

bunga harusnya berkembang
bukan terkekang
sebagaimana ilalang yang menaungi
bukan menghalangi

Minggu, 23 Desember 2012

maka tolonglah mengerti

karena adalah sangat sulit bagi saya untuk berhenti menangis, maka tolong jangan buat saya menangis.
karena adalah sangat sulit bagi saya untuk memaafkan, maka tolong jangan buat saya membenci.
karena adalah sangat sulit bagi saya menjelaskan bagaimana perasaan saya, maka tolong jangan tanya kenapa.
karena adalah saya yang terus bertanya adakah kalian mengerti saya, maka tolonglah tetap disini dengarkan saya, temani saya, perhatikan saya dan yakinkan saya semuanya memang akan baik-baik saja..

Jumat, 14 Desember 2012

sendu

lagu yang mengalun dari headsetnya begitu ceria dan menyenangkan. seharusnya ia menari, tapi kenyataannya ia justru menangis, tersedu. biarlah sesekali ia jujur dengan dirinya sendiri, begitu pikirnya.

Kamis, 13 Desember 2012

gila

gila, saya kehabisan stok semangat dan alasan untuk duduk manis di kelas dengerin dosen.
gila, saya ga takut lagi untuk ga peduli bagaimana nanti nasib IP saya.
gila, betapa saya lebih mengutamakan yang tambahan (ESo, les Perancis) dibandingkan dengan yang utama (ku-li-ah).

lagi lagi, harus menyalahkan passion kah? atau apa?
saya yakin kalian juga sama seperti saya, tak tau apa jawabannya.

Selasa, 04 Desember 2012

tak tau harus diberi judul apa

sebenarnya sudah sejak maghrib tadi saya ingin menuliskan ini, tapi tentu saja tertunda karena masih ada beberapa hal yang harus saya rampungkan. memang sudah sejak hari sabtu kemarin saya merasa tidak enak badan. namun ini berlanjut semakin parah karena kemarin saya meminum jus orange botol yang ternyata mengandung pemanis buatan yang langsung bereaksi negatif dengan tenggorokan saya yang memang sensitif ditambah keadaan yang memang tidak fit. beruntung siang tadi mata kuliah politik saya tidak ada dosen dan kemudian saya memutuskan untuk pulang ke rumah dan beristirahat.

selama awal kuliah ini, badan tidak fit dan sering drop sering saya alami. lucunya justru hampir membuat saya seakan terbiasa. saya mencoba untuk merasa tidak merasakannya. benar saja, setelah saya ingat-ingat hampir setiap weekend saya akhirnya menolak ajakan teman untuk hang-out karena badan yang begitu minta dimanja dirumah. sejak kecil saya memang ringkih (begitu ibu saya bilang). terutama saat saya banyak pikiran yang akhirnya membuat saya sakit kepala tidak bisa tidur karena dipenuhi dengan pikiran negatif. tapi penyakit tidak boleh banyak pikiran ini tidak pernah sembuh karena bagaimana mungkin saya melarang pikiran saya untuk jangan banyak pikiran? ini seperti saat kita dilarang membayangkan gajah, semakin dilarang kita justru semakin membayangkannya bukan?

dan sayangnya hidup saya saat ini sangat kreatif menelurkan pikiran negatif kepada saya. bagaimana tidak? saat ini saya berada di antara orang-orang yang seakan melabeli orang-orang yang mencoba positif sebagai sesuatu yang salah. mereka selalu membuat kepala saya sakit. mereka menjungkirbalikan logika saya. katanya, semua itu tergantung kita. senang ataupun tidak itu semua tergantung kita. tapi kenyataannya dalam hidup ada yang namanya passion dan karakter seseorang yang seringkali membuat banyak hal tidak bisa nyaman meski bisa bersama. ini seperti memakai sandal yang sepasang tapi berbeda. misalnya yang sebelah kiri sandal jepit dan yang sebelahnya lagi adalah sandal semacam high hills, silakan anda bayangkan sendiri bagaimana rasanya.

yang jelas lagi dan lagi dengan sangat naifnya saya bilang, saya kangen teman-teman "sealiran saya". saya berharap perubahan hanya dongeng. hanya berharap bisa terus-terusan menjadi putri dalam dongeng. tapi ternyata realita juga lahir dari fantasi dongeng yang berhasil diwujudkan menjadi kenyataan.

dan kalau boleh jujur, tepat saat saya bangun tidur tadi, saya disambut dengan sebuah kalimat yang bersuara dalam kepala saya sendiri "semua begitu sepi dalam duka".

Sabtu, 01 Desember 2012

dear mom and dad

dear mom and dad, walaupun adek di rumah ga pernah ngeluh soal kuliah bukan berarti semuanya baik-baik aja. semuanya memang sengaja adek buat kayak baik-baik aja. ga ada yang salah. tapi entah kenapa adek masih pengen marah-marah walau ga tau harus marah ke siapa dan karena apa.

day by day I become more fake. I live as the one that everyone wanna live with. I've tried to accept this and being happy but.. deep inside I'm really tired being someone I dont know. And the worst, I've no idea what should I do..

sorry

If only there will be a power ranger that can save me from this crazyness. but unfortunately life is too realistic, we know that what I want is as impossible as power ranger.

Jumat, 23 November 2012

kamis, 22/11/12

halo kamis, apakabar? aku? kau tau apa jawabannya. kamis, apa kau tau semangat pergi kemana? Ia tidak pamit kepadaku, membuatku linglung.
Kamis, mau kah kau menjamuku hari ini? memperlakukanku secara spesial?
aku mengartikan spesial sebagai sesuatu yang hanya aku yang merasakan dan mengalaminya. tapi kau kamis, mana bisa kau hanya untukku. kau milik semua orang. siapa aku bisa memonopoli dirimu?

kamis, aku merasa tidak merasa. bahkan senyumku pagi ini kepada balita yang sedang belajar berjalan pun formalitas produk tatanan sosial yang kami sebut sopan santun, ramah tamah. Kamis, aku bosan dengan segala formalitas hidup, segala kepalsuan. apakah semua orang sudah tidak lagi punya hati dan ketulusan? oh, atau bisa jadi kami punya tapi palsu. kamis, aku benci seperti ini. kau tau, aku tidak ingin menjadi seperti orang kebanyakan, tapi ternyata aku sekarang sudah menjadi seperti orang kebanyakan. yang lebih gila, orang-orang lebih menyukai aku yang seperti orang kebanyakan. mereka sangat senang kubuat senang.

kamis, aku manusia 18 tahun yang kata mereka baru saja menemukan jati diri meski pada kenyataannya diriku sendiri curiga jangan-jangan justru aku baru saja kehilangan jati diri. aku baru saja setuju terhanyut oleh arus sebagaimana orang kebanyakan menyusuri hidupnya. kamis, pikiranku terlalu paradoks, membuatku takut saat yang lain terhanyut senang di dalamnya.
kamis, apa kau masih mendengarkanku? meski aku hanya menulis, aku berharap kau tetap bisa mendengar.

Kamis, 15 November 2012

seperti hidup kembali

semua setuju kalau awalnya semua ini ga mudah. tapi seiring berjalannya waktu, semua kembali ke sebagaimana mestinya, indah.

sebelumnya di kampus, gw cuma baru nemuin temen, tapi belum jadi sahabat. lagi-lagi back to tagline-nya salah satu kecap manis Indonesia "karena rasa emang ga bisa bohong". kemaren-kemaren walaupun gw selalu bareng-bareng temen-temen baru gw, gw belum bisa ngerasa klik, nyaman, dan sampe rela ngerasa ga mau pulang alias betah. tapi sama mereka (sahabat baru gw) beda ceritanya. walaupun kita baru bener-bener deket dua tiga hari ini, tapi kita udah ngerasa klik banget.

ibarat lu adalah gembok dan mereka adalah kuncinya. temen-temen lu mungkin memang kunci yang bisa masuk ke kehidupan lu, tapi tetep aja mereka ga berhasil ngebuka apa yang ada didalem diri lu. berbeda dengan sahabat-sahabat lu. mereka masuk ke kehidupan lu, dan 'klik' semuanya kebuka, ga ada lagi rahasia diantara kalian. dan itu yang gw rasain dengan mereka.

kita ga ngerasa perlu hal-hal heboh ala hedonisme untuk buat kita ngerasa seneng. justru hal remeh-temeh yang kebanyakan diolok-olok orang lainlah yang buat kita seneng. bahagia kita sesimpel berkelakuan aneh. Just like tumblr says, true friends are the ones who're brave enough to do crazy things with you and make you be yourself.

ngobrol panjang lebar ga lagi pake titik koma, ujan-ujanan ke perpus di saat semua orang justru berteduh, numpang pipis di toilet dosen, sampe foto-foto di tengah tangga khas abege labil. yeah we really did it! tapi gw seneng, karena dengan mereka, gw ga perlu repot-relot jadi orang lain, ga perlu repot-repot mikirin gimana pendapat orang lain ke kita, karena apa? karena mereka bisa nerima gw apa adanya, karena sebenernya mereka juga sama 'freaky'nya sama gw.

cause I belive that everything will be alright since you do it together (with your true friends), including doing the crazy things.
thanks dindy, thanks echi :)

ps. karena gw dapet sahabat-sahabat baru bukan berarti gw melupakan sahabat-sahabat gw yang udah lebih duluan dari mereka. sahabat bukan tisu yang kalo udah selesai siap dibuang dan diganti dengan yang baru. sahabat ituuuuuu, ya sahabat! :D

Minggu, 11 November 2012

anomali hati

sekarang, saat saya mendengar lagu cinta, membaca novel teenlit ataupun menonton drama perasaan aneh itu selalu datang. perasaan tanya tentang, untuk siapa sebenarnya saya merasakan semua sensasi itu?
saya coba pejamkan mata tapi nope, kosong. hati saya tak lagi bertuan. kemudian saya hanya akan tersenyum hambar, sehambar bingung ini. terlalu aneh.
sepertinya logika saya sudah mengintervensi hati terlalu dalam, mengusir sosok yang dulu divisualisasikan imajinasi bernaung di hati itu.

baiklah, biar kita lihat siapa nanti yang kemudian berhasil mengusir logika dan memenuhi hati saya lagi. semoga masih ada. semoga dia hanya sedang membujuk waktu untuk lebih manusiawi (kalau waktu tau apa itu arti manusiawi).

Jumat, 09 November 2012

Family

Family is love. And love is never without problems. Then it's normal if you have a family problems. It just means your family is real love.

Kalo keluarga itu kayak perahu layar dan kehidupan itu lautnya, kadang gw ngerasa keluarga gw saat ini kayak perahu layar di tengah laut. Kami emang udah berhasil lewatin karang dan badai, tapi itu ga berarti perjalanan kami selesai. Badai dan gelombang besar masih hobi menjemput perahu kami. Tapi bapak, mama, uce juga masih giat ngebentangin layar, menangkap angin untuk terus gerakin perahu ini menembus batas-batas yang ada. Tapi sialnya, gw disini masih cuma seakan balita di dalam perahu. Melihat, mengerti, pengen bantu, tapi belum bisa apa-apa. Sometimes I feel so guilty to be just the only load in this "boat". They just always say that I just must be patient with all of this. Then later when I've been grown up enough, that's the time for me to return their goodness by making them happy. But then I wonder, how would my future would be?
Oh I really really dislike this moment. The moment when everybody expects a lot from me.
Yeah people say, the big problems come to the big men.

Selasa, 06 November 2012

sendirian

sendirian itu ga salah, tapi jadi terlihat salah kalo lu bareng orang-orang yang selalu bareng-bareng.

Minggu, 04 November 2012

learning from The Climb-Miley Cyrus

saat gw nulis ini, gw baru aja selesai sholat maghrib dengan sepenuh hati setulus saat gw sholat maghrib waktu itu, saat pengumuman SNMPTN. Sama seperti sholat maghrib hari itu, barusan gw juga nangis. Tapi kali ini tangis gw pure bahagia. Gw akhirnya mutusin untuk move on and accepted this, yeah the blessing of God! :')

Sore ini berhubungan dengan my personal project akhirnya gw putusin untuk mencari inspirasi di tumblr. Click here and there, scroll up and scroll down and tadam! gw sampe di tumblr-nya temen gw, Bella (outofblog). I flew into her postings till I saw that posting. That posting is about the video of Miley Cyrus that sing a song titled The climb. In that posting, there's also a little story about our dreams, UI.

Sesuatu yang selalu mengusik itu akhirnya muncul lagi. Pernah kan ngerasain perasaan pengen banget terus-terusan denger lagu yang barusan kita denger karena liriknya so damn! lu banget! So then, I downloaded it guys! Till I write this post, I'm still listening to that song.

I keep listening the song and reading the lyric, and then just like God agreed with what's on my mind, azan maghrib's heard.

there's always gonna be another mountain. saat denger bagian ini gw bener-bener ngerasa kayak "yaudah, jadi apalagi yang lu mau? kenapa masih ragu mau kemana padahal Allah udah nunjukin jalan disini untuk lu jalanin dengan oke". bersamaan dengan itu segala hal tumpang tindih di kepala gw. tentang banyak orang disini yang bahagia karena gw disini. tentang betapa bodohnya untuk kadang-kadang masih pengen nyalahin keadaan yang ga mungkin disalahin. tentang betapa luarbiasa dan bahagianya apa yang udah gw laluin disini, yang ga bisa gw jelasin disini. tentang betapa Alhamdulillahnya gw sekarang, I mean hey who I am so then God treat me as special as this?
Sumpah ngerasa random banget nulis ini, ga tau lagi gimana mau nyampein ke orang-orang betapa bersyukurnya gw ngelewatin ini semua. gw sangat bersyukur karena walaulun akhirnya ga jadi mahasiswi UI tapi seenggaknya gw masih sempet untuk do my best in my trying to get it. Just like a film said, may be God had a better plan than my plan I had for myself :')

Rabu, 31 Oktober 2012

rindu menjadi anak kecil

saya rindu menjadi anak kecil. saat hidup hanya permainan. saat tangis berhadiah permen. saat dunia begitu luas dan langit begitu tinggi. tak perlulah menumbur batas-batas ini.

Minggu, 21 Oktober 2012

what should I do?

pernah ga sih kalian ngerasa nyaman dan suka setiap bareng seseorang tapi ga pengen terikat status dengan orang itu?

dan saya sedang mengalami itu.
what should I do?

Sabtu, 20 Oktober 2012

my weakness is that I care too much

semua orang yang kenal baik dengan saya tau sekarang saya kuliah dimana dan karena apa. Ya saya kuliah di jurusan yang sama dan di universitas yang sama dengan kakak saya. Tepat setelah dia lulus, saya masuk.

Sebenarnya mungkin semuanya akan berjalan normal-normal saja kalau saya bernasib sama seperti semua adik orang lain, tapi tidak untuk saya. Kami dianugrahi Tuhan wajah yang mmm... sangat mirip bahkan seperti kembar. Orang-orang bahkan sering salah mengenali kami, tak terkecuali di kampus ini.

Awalnya biasa saja dan memang sudah terbiasa juga ditanya "eh adeknya Ulek (nama panggilan kakak saya) ya?" dan kemudian biasanya dengan ogah saya menjawab iya. Bukan apa-apa mengapa saya menjawab dengan ogah-ogahan adalah karena saya bosan dibanding-bandingkan, dibuat hidup dibawah bayangan orang lain sampai seringnya kehilangan identitas diri karena hanya dikenal sebagai "adeknya Ulek" bukan sebagai "Tati" (percayalah banyak dari mereka yang hanya mengenal saya sebagai adeknya Ulek tanpa mau repot-repot tau siapa nama saya. Mungkin bagi mereka nama saya tak sepenting guyonan mereka terhadap saya sebagai seorang adik yang mau-maunya saja menjalani hidup percis seperti kakaknya).

Ditambah lagi pertanyaan-pertanyaan mereka yang sebenarnya saya sendiri tak tau apa jawabannya. Seperti halnya "mengapa saya juga harus kuliah di jurusan yang sama dengan kakak saya". Puncak dari segala keingintahuan mereka adalah saat makrab yang lalu. Segala pertanyaan semacam tadi itu mereka lontarkan pada saya dan membuat saya seperti seorang Ulek wanna be dan tidak menjadi diri saya sendiri, padahal dalam kenyataannya (semua orang yang kenal dekat dengan saya tau kalau itu) tidak benar. Keadaan ini membuat saya tertawa hambar tiap kali ingat kalimat yang pernah dilontarkan Oscar Wilde "be yourself cause everybody else is taken". Mereka membuat keadaan seolah-olah adalah salah bagi saya untuk (secara kebetulan) memiliki nasib yang sama dengan kakak saya kuliah di sini. Tapi saya pun tak tau memangnya menurut mereka seharusnya saya kuliah dimana.

Semua yang kenal dekat dengan saya juga tau kalau sebenarnya mau saya kuliah bukan untuk kuliah disini, tapi apa daya realitanya begini. Nasihat bijak teman saya sajalah yang membuat saya tiap hari menekan keengganan bertahan disini. Dia mengingatkan yang kira-kira intinya begini "Allah Maha Adil, mana mungkin Dia salah menempatkan rejeki hambaNya".

Lagi dan lagi all of this that seems like a very something even actually nothing disturbs me. Mungkin kedengarannya konyol, tidak tau diri dan seperti tidak bersyukur kalau hanya karena ini aku merasa tidak ingin kuliah disini. Tapi dari hati yang terdalam I still can't find the reason (that purely come from inside of me) to stay here. God, there's nothing You can't do, so please I beg you... please give me a chance to fly high from this place just to make others know that I'm here standing by my own feet as who I really am. As you know, not because I dislike my sister or etc, but I think it's usual if somebody doesn't want to be compared with whoever, including her own sister.

:'(

Rabu, 17 Oktober 2012

love al12

Biarkan aku bercerita. Pagi tadi aku seharusnya kuliah pengantar humas, tapi yeah (tolong jangan beritau orang tuaku) aku terlambat masuk kelas sehingga tidak diperkenankan masuk. Saat itu seketika aku tertawa kecil, aku teringat al12, begitu aku biasa menyebut mereka, sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku. Sesuai dengan quote yang pernah kubaca "Best friends are the families from different parents".
Kalau tadi pagi mereka ada disini, aku yakin mereka akan ikut menertawaiku seakan berkata "ckck ti ti, makanya jangan telat mulu". Dan kemudian ada hening yang menyergapku, mereka tidak disini.

Sebenarnya kalau tadi pagi aku mau nebeng dengan Susan (salah satu dari al12) mungkin aku tidak akan terlambat dan justru menghabiskan sepagianku di kantin padahal seharusnya untuk kuliah. Alasan mengapa tadi pagi aku enggan bareng Susan adalah karena aku sedang ingin naik BRT, menikmati suasana mendung pagi tadi dari kaca jendela BRT. Tapi ternyata being on time is my hardest thing to do. Aku telah berencana untuk menambah ritual menikmati mendung pagi ini dengan musik asal playlistku. Tapi sayang seribu sayang, aku lama menghabiskan waktu mencari headset karena aku lupa kalau ternyata headsetku masih di temanku. Alhasil aku berangkat dari rumah pukul 7. Aku memilih untuk tidak gelisah memikirkan kemungkinan aku telat. Perjalanan ke kampusku tetap sesuai rencana hanya terdapat sedikit perubahan yaitu musiknya diganti dengan musik seadanya dari speaker BRT haha. Aku meyakinkan sebagian hatiku yang tetap gelisah "udah tenang aja, ibunya kan jarang masuk, dia juga biasanya telat, doain aja, kalaupun lu telat, ibunya lebih telat dari lu". Aku nyengir mengiyakan bujukan diriku sendiri.

Sesuai dengan kontrak kuliah mata kuliah pengantar humas ini, toleransi telat untuk mahasiswa sampai pukul 7.45, sedangkan untuk dosennya sampai pukul 8.00. Tapi pagi ini semesta tidak mendukungku untuk kuliah. Aku sampai di depan pintu kelas tepat pukul 8.00, kuliah sudah dimulai, aku dan banyak teman-temanku yang lain terlamabat. Aku memutuskan untuk menerimanya sebagai anugrah. Aku dan temanku pun akhirnya bermuara ke kantin dekat perpustakaan, mensyukuri nasib dengan menertawakannya diatas semangkuk mie ayam dan teh botol.

Selanjutnya, setelah makan bersama teman-teman yang lain (yang sudah selesai kuliah karena mereka tidak telat) aku mengungsi ke kostan temanku untuk menunggu jadwal BBQ yang masih jam 1 siang. Adalah Tia, si pemilik kostan dengan novel supernova seriea, 99 cahaya di langit Eropa, dan beberapa teenlit sebagai hiasannya. Terlalu banyak yang ingin aku pinjam dari koleksinya, tapi akhirnya pilihanku jatuh pada 99 cahaya di langit Eropa.

Duduk di kursi pojok belakang sebelah kiri BRT jurusan Rajabasa-Sukaraja, aku menikmati perjalanan pulangku dengan melanjutkan membaca novel yang tadi kupinjam.

(Hallo lagi, tadi tulisan ini sempat terhenti karena aku baru saja selesai merendam kaus kaki. Sebenarnya maksudku aku akan merendamnya nanti saja, tapi ibu suri telah melantunkan nyanyiannya, maka sebelum menjadi sahabat yang baik aku hatus terlebih dahulu menjadi anak yang baik.

Oke sekarang kita lanjutkan ceritanya.)

Dalam novel itu diceritakan bahwa dulu setiap kali tokoh utama mendapat tugas liputan, ia selalu meminta sopir untuk mengantarnya sholat di Masjid Sunda Kelapa, masjid favoritnya mencurahkan isi hati. Membaca bagian itu, aku benar-benar merasa mengerti dengan apa yang dirasakan penulis. Aku juga punya masjid favorit, Masjid Al-Muslimin namanya. Masjid dengan tampilan bersih, nyaman dan berkelas ini terletak di daerah Pahoman, BandarLampung, tepat disebelah stadion Pahoman.

Dulu setiap Jum'at ataupun Sabtu sore kami selalu menunaikan sholat Ashar disini. Bersyukur ataupun mengadu bersama-sama dan beramai-ramai kepada Dia Yang Maha Mengetahui tentang ujian yang memang sengaja dirancang untuk menguatkan kami. Tapi kami bersyukur, karena ujian-ujian itulah kami dipersaudarakan erat dan didewasakan atas kebahagiaan. Sampai saat ini pun, kapanpun bisa sholat bersama, pilihan kami selalu jatuh kepada masjid Al-Muslimin. Selain letaknya yang memang strategis, memory yang tumbuh disana semakin memperhangat nuansa spiritual kami untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.

Dan sekarang, di tempat dan di posisi kita masing-masing, yang walaupun terpisah jarak geografis, kita tetap terhubung dengan do'a dari masing-masing kita. Mendo'akan sahabatnya, saudaranya, selalu sehat, selalu dalam kebaikan, dan selalu semangat karena sadar disini ada kita. Disini kita ada untuk selalu dengan sepenuh hati mendendangkan rekan setiaku rekan seangkatan, yang relakan diri sakit demi bela teman.

my bel, dian, diane, jeje kun, aong, anggikun, bang hajri, ririn, monic, icha, susan, love youuuu
Tati sayang al12 karena Allah :')

Senin, 15 Oktober 2012

cinta itu klise

cinta itu klise. apa coba yang lu bayangin saat orang bilang cinta. ada dua orang yang saling mencintai dan kemudian mereka bahagia. tapi kalo salah satunya ga cinta, itu yang namanya broken heart. masalah cinta juga ga kalah klisenya. sebenernya ya gitu-gitu aja, tapi kerasa nyiksa banget karena kita yang jalanin. mulai dari suka sama orang yang suka sama orang lain, disukain sama orang yang kita ga suka, suka sama orang yang ternyata juga disukain sohib kita, saling suka tapi ga sanggup tahan kangen karena jauh, saling suka tapi ga dapet restu orang tua, sampe saling suka tapi ga sanggup khianatin Tuhan yang satu dengan perwujudan kepercayaan yang beda alias agama.

banyak hal, bahkan kadang terlalu banyak hal. buat gw sendiri, masalah terbesar gw adalah keperfeksionisan gw. kenyataan kalo nobody's perfect in this world bener-bener ngebuat gw ga bisa banget jadi putri dalam dongeng yang menantikan pangeran kuda putih. dulu, temen gw pernah iseng-iseng nyeletukin gw "tati mah kalo ada yang suka dia ga suka, pas dia suka, orangnya suka sama yang laen". semua ketawa denger statement itu, ga terkecuali gw. walaupun endingnya kedengeran miris, tapi kalimat itu damn jleb bener buat gw. bukan karena yang suka sama gw itu orang-orang ga kompeten sampe gw ga menerima mereka, bukan. trus kenapa gw ga nerima mereka? jawabannya sama kayak kenapa gw suka sama orang yang gw suka tapi suka sama orang lain, yeah gw ga tau alasan kenapanya. yang gw tau, hati gw ga memilih mereka karena hati gw memilih yang lain.

gw inget, waktu itu saat gw ngobrol di kamar bareng uce, dia bilang gini "cowok itu punya hak untuk memilih dan kita (cewek) punya hak untuk menolak"

dan seklise semua adegan tolak menolak cinta kita biasanya bilang, "maaf gw ga bisa, lu terlalu baik buat gw, akan ada orang yang lebih baik dari gw buat lu"

"kalo boleh tau kenapa? apa karena udah ada yang lain?"

dan kita (para cewek dengan standar terlalu tinggi mengharap pangeran sesempurna malaikat) akan menjawab "iya".

dan seklise doa cewek naif yang berharap dirinya putri dalam dongeng, semoga gw dipilih oleh dia yang gw pilih. dan semoga pangeran berkuda putih itu beneran ada di dunia nyata kita ini, kehidupan. cause like tumblr says always remember that God only makes a happy ending. If it isn't happy then it's not the end.

Selasa, 02 Oktober 2012

jangan berisik

pagi ini di kelas PKN, aku merasa terganggu dengan dua orang temanku yang duduknya tepat di belakangku karena mereka mengobrol dengan suara yang lebih seru dari suara dosenku. ternyata bukan hanya aku saja yang merasa terganggu, tiga temanku yang lain yang duduk sebarisan denganku, tepat di depan barisan mereka juga merasa terganggu dan bahkan walaupum seorang temanku sudah menegur mereka dengan gaya jenaka untuk jangan berisik, mereka tetap asik mengobrol.

aku sendiri walaupun sebenarnya ingin sekali menghadap ke arah mereka dan menyuruh mereka diam, lebih memilih untuk diam mengabaikan mereka dan fokus dengan apa yang dosen jelaskan. aku enggan menegur mereka karena mungkin aku pun pernah tanpa sadar menjadi seperti mereka. karena terkadang tanpa sadar kita menjadi seseorang yang kita benci. hanya karena kita senang dan merasa tidak mengganggu orang lain, kita lupa bahwa tidak semua orang yang merasa terganggu mau bilang kalau mereka terganggu. tapi sebagai manusia khususnya sebagai seseorang yang pernah belajar apa arti makhluk sosial, seharusnya kita terbiasa untuk mengontrol diri kita.

Sabtu, 29 September 2012

jangan jadi seperti nyamuk yang kubenci

jangan jadi seperti nyamuk yang kubenci
yang kehadirannya selalu menggangguku
selalu mengusikku
dan membuatku marah

jangan jadi seperti nyamuk yang kubenci
yang selalu membuatku terjaga dan tidak bisa tidur
selalu membuatku gerah dan ingin pergi

dan jangan jadi seperti nyamuk yang kubenci
yang walaupun sudah kurelakan apa yang dia mau, darahku
ia tetap tidak tau diri

you know? everytime I'm with you, I miss him

you know? everytime I'm with you, I miss him

Jumat, 28 September 2012

throw your heart into a rubbish bin

5 September 2012
dia membuka pintu hati, suara decit tak terelakan. kosong, seketika kehampaan menyergapnya.

goodboy for goodgirl. ya namanya jodoh dek, ga ada yg tau. ucap kakak dan ibunya di waktu yg berbeda.

6 September 2012
kata banyak org, jaman sekarang kl ga bisa nyakitin ya disakitin. tapi jangankan nyakitin, ngeliat org disakitin aja dia ga bisa.

nyari cowok yang belum pernah ngerokok itu sama susahnya sama nyari cowok yang belum pernah nyakitin cewek.

7 September 2012
hidup itu adil. banyak yang sayang, banyak juga yang nyakitin.

9 September 2012
the world is too busy to care you.

you (always) do something, doesn't mean you like it.

10 September 2012
kita ga bisa ngulang sesuatu yang udah lewat, jadi relakan saja.

11 September 2012
sadarilah, ada orang yang ga bisa menolak dan kacau dalam membuat keputusan.

tak sanggup mengungkapkan kemarahannya, dia hanya menggigit bibir.

12 September 2012
everyone wish that they have a normal life, even every life that they think abnormal is actually normal. so how is normal life that everyone wish?

14 September 2012
makin lama aku merasa hidup ini makin semu. makin sulit meyakini bahwa segala yang terjadi ini nyata.

"apa yang kamu mau?" menjadi pertanyaan yang sulit dijawab saat kamu tak mau apapun (lagi).

the one whose heart should be yours

dear the one who should be owner of my heart,
I dont know where you are. However I still believe that on that someday you'll come to me. But before that, let me tell you. Sorry if my heart doesn't choose you for the first cause before you, there had been some hearts entering my heart. but all of them were just bulshit.

I used to be too stupid about them. So please, on the right someday you must come into my heart soon cause I dont wanna others fool me again and again.

I really miss you even I've not known yet who you are.

Senin, 24 September 2012

Sorry

Recently my life rotate too fast, enough to makes me tired.

And this afternoon I got the time to have a chat with my friends. I told them what happened and what I feel. One of them made me realizing that may be, yesterdays I did wrong.

Till now I'm still feeling so sad. I wanna cry but I can't.

Sorry if because of what he did to me, I did you wrong.
Sorry if yesterdays I lost my control till dragging you here, even I shouldn't do this.
Sorry that yesterdays I forgot that not everybody knows and understands me, then be able to catch my only good intention.
Sorry if now I become someone bad.

So please stop keeping doing this to me, keeping treating me well cause I'm not worth for it.

If you keep doing it, it means you just hurt me by your goodness. Cause I can't return it to you, cause my heart doesn't choose you, cause somebody took it.
So please stop!

Minggu, 23 September 2012

even nothing is something

Tonight I don't know why I feel really really missing to write here in english. Feeling the sensation when every word comes from my mind but sometimes need to wait a little longer before finally being here cause I get a difficulty to choose the best diction.

And I remember with a quote from Perahu Kertas film "pelukis yang baik bahkan bisa melukis kekosongan sekalipun". It means so deep but yeah it's so true.

Actually an author is similiar to an artist. Just like, we wanna go the same place but by different way and transportation. Then it a little disturbs me, tonight I really really want to write but... I've no idea! Should I give up by writing nothing? Oh no, I dont think so.

I know just like a painter that can even draw an emptyness, I also can write and tell others about the silence that I'm feeling. Silence is when we dont hear anything but it doesn't mean there's no story in it. You can tell the story of the silence by writing, absolutely you also still dont make a noise that can break the silence.

Oftenly, It's not about cause we have nothing but about cause we think we have nothing. Always remember that even nothing is something!

Selasa, 18 September 2012

mengerti karena mengalami

biasanya kita akhirnya bisa percaya dan mengerti sesuatu setelah kita melewati atau mengalami sesuatu. dulu saat kita masih polos, lagu-lagu cinta ga pernah sampe memenjarakan kita bedua aja dengan pikiran kita. mungkin ada sebagian dari kita yang dulu dengan naif ga percaya sensasi jatuh cinta sampai patah hati sampai akhirnya kita ngalamin itu sendiri dan merasa malu karena menjadi mereka yang dulu sering kita tertawai karena kita anggap lebay atau semacamnya, cuma karena saat itu kita ga ngerti dan belum ngalamin. That's why apapun bentuk dan kondisi orang yang kita temuin, kita ga seharusnya memandang remeh dan menertawakan mereka. karena mungkin besok kita yang mengalami itu.

contoh lain, dulu sehebat apapun saya ngebayangin bagaimana rasanya menjadi mahasiswa, imajinasi saya tetap ga pernah sesempurna realita saat ini. rasa kangen sebagai anak SMA, rasa kangen dikenali dan diperlakukan secara special atas seragam yang kita pakai dan rasa kangen atas persahabatan tanpa syarat serta hal remeh-temeh lain yang dulu kita ga pernah sangka akan kita kangenin. semua kangen itu terlalu jauh untuk dicapai dengan cuma imajinasi anak SMA, kita perlu menjadi dan mengalaminya sendiri untuk mengerti.

Intinya tiap momen di hidup kita jadi berharga karena kita alami dan lewati :')

Rabu, 18 Juli 2012

Pasal2smanda


Tadi gw nonton dream high di indosiar, drama korea yang walaupun hebohnya udah sampe ga heboh lagi tapi gw belum juga selesai nonton sampe ending. Ceritanya yang tentang persahabatan, mimpi dan segala macem hal di SMA bikin gw kangen sama pasal2smanda. Walau gw ga gaib (sebutan untuk aktivitas menggilai Korea), tapi gw kangen ngeliatin tingkah temen-temen gw saat mereka lagi ngegaib. Tapi bukan gaibnya yang pengen gw ceritain disini, melainkan tentang merekanya.

Sama kayak bumi, kelas gw terbentuk setelah melalui proses yang panjang dan cukup “hot”. Buat gw ga penting gimana awalnya kelas gw terbentuk, yang penting adalah moment-moment yang gw laluin bareng mereka. Mereka jadi bagian hidup gw dan gw juga jadi bagian dari hidup mereka itu menurut gw emang bukan suatu kebetulan. Kayak kata tumblr everything happens for a reason and now I know the reason, just to make me giving thanks to God to have you all in my life!

Amy       : mungkin Mr. T ga cukup berani untuk memperpacar temen gw satu ini haha, ya karena she’s just totally cool. Amy yang birthdaynya sama kayak gw ini adalah kebanggaan orang tuanya, gurunya, kepseknya, dan temen-temennya. Kalo lo ikut lomba dan amy jadi rival lo, siap-siap deh beli tisu :D

Mando : gw bingung deskripsiin orang satu ini, bisa-bisanya dia ini percaya aja sama apa yang gw omongin. Tiap dia galau dan cerita ke gw ya gw mah bantu aja kalo emang bisa. Mando ini setipelah sama Amy, rajin maju ke depan setelah upacara. Dia yang ga mau kalah sama yang laen dan kurang sabaran suka bikin orang laen ga ragu untuk ngajak berantem, but actually he’s a good boy.

Shaumi : kalo yang ini hobi banget tidur dan mencari kedamaian. Tiap dia galau intensitas deket-deket gwnya meningkat, kata dia gw menebar aura damai hahahaha. Tapi shaumi ini yang biasanya mengambil keuntungan biar ga dibully Ipan dengan ngebiarinin aja gw dibully.

Ama       : ama adalah orang yang gw ga perlu repot-repot ngomong karena dia udah ngerti. Bisa dibilang kita miriplah dalam hal bersendu dan bersensitif ria. Ya cuma kadang gw roaming banget tiap buka twitter ada ama dengan huruf kotak-kotaknya.

Bella      : nah umi satu ini paling enak dipeluk. Walaupun jadi uminya anak-anak, sebenernya umi ini yang paling imut, ga heran kalo om Edy cinta bener *ups. O iya karena rumah kita sama-sama diteluk, aku rajin nebeng sama umi dan om Edy.

Dedepe  : kalo Shaumi aman saat gw dibully, maka gw aman saat Dedepe dibully hihi. Tiap gw duet bareng dedepe, anak-anak kelas pasti langsung pada micingin mata.

Ipan       : ini ketua kelas dan ketua bullyer di kelas. Walaupun suka ngebully tapi Ipan ini ketua kelas yang baik yang selalu mengayomi kelasnya, cuma kadang bossy-nya yang suka ga nahan. Awal muawal gw jatuh cinta sama gundam 00 itu juga karena Ipan ini.

Mumus  : yang satu ini adalah cenayangnya kelas gw. Melihat yang ga orang lain lihat adalah hobbynya :D

Diane    : diane ini anak baik-baik yang kemudian jadi hobby dispen dan pulang sejak kenal gw. Karena pasis kita jadi deket banget, yaiyalah!

Jeje        : jeje ini kayak mama gw. Udah emang deket karena pasis juga trus Jeje ini sering nyuapin gw tiap kita makan bekal.

Mirna    : chairmate gw ini pernah bikin heboh kelas. Sama kayak kita dia juga remaja labil yang pernah bikin kesalahan. Walau begitu dia baik lho sama gw.

Fadlin    : lo ga akan ngerasa damai dan hening di kelas kalo ada orang ini. Hobi Fadlin ini ngedoktrin adek kelas biar masuk IPS.

Yudho   : anak pindahan bekasi yang pertama kali mempopulerkan lagu dimananya ayu ting-ting dikelas. Anak ini paling jago mencuri perhatian semua guru dengan rajin membolos haha.

Au          : au adalah partner terbaik gw untuk berkonyol-konyol ria. Kita suka berkelakuan aneh, satu spesieslah.

Perwira   : orang ini adalah orang yang sangat jujur, bahkan kadang terlalu jujur.

Ayu        : gw dulu suka diculik dengerin cerita dia dari zaman iunglitikum sampe zaman hapelitikum :p
Nanda   : engahnya hanif ini kalo ngomong dan bertindak itu lugas banget, tapi dibalik kelugasannya dia sangat dewasa, I think J

Anyi       : ini ibu tiri aku, sama dengan asalnya (Bali) anyi ini penuh pesona ihiy!

Nuke     : cewek baik hati ini adalah bukti nyata apa itu yang namanya cantik, ga heran kalo kita biasa manggil dia princess, habisnya mau diapain aja muka dia tetep cantik.

Feby      : feby ini baik cuma kadang apa yang dia maksud belum bisa dia sampein kayak apa yang dia maksud.

Grin       : ah gurin mah segalanya. Kadang dia lebih tau gw naro sesuatu dimana dibanding gw sendiri yang naro. Kita juga sama-sama sangat cinta anak kecil.

Paul       : We love Paul but we don’t love his father ^^v

Kalo kata abang gw mah, cinta datang karena terbiasa dan yeah itu bener banget. Manusiawi kalo kita pernah kesel dan berantem, yang ga manusiawi itu kalo kita tetep kesel dan berantem sampe ga bisa saling maafin. Apa yang dulu pernah kita ributin, sekarang udah ga penting lagi. Nilai, UN, dan segala salah paham di hari kemaren itu sekarang udah jadi kenangan semata. Yang terpenting sekarang adalah our belonging.

Gw setuju banget sama doa Ipan waktu H-1 UN kita yang intinya kira-kira Ya Allah berkahi semua orang yang membuat kami disini bersama.

Sorry, thanks, and love you all!

Senin, 16 Juli 2012

Yon sensei




Yon sensei, begitu aku dan teman-temanku biasa menyapanya. Beliau adalah guru bahasa Jepangku selama kelas 11 dan 12 lalu. Sehubungan dengan tulisan ini, sebelumnya aku telah terlebih dahulu bertanya pada teman-teman sesama murid Yon sensei tentang pendapat mereka terhadap Yon sensei. Dan akhirnya semua setuju bahwa Yon sensei pantas dikategorikan sebagai best teacher we’ve ever met. Berikut beberapa alasannya!

Pertama, Yon sensei adalah seorang idealistic ditengah kehidupan yang begitu realistic. Picingan mata dan pandangan sebelah mata dari orang-orang sekitarnya yang menganggap idealisme dimasa kini tak lebih penting dari kesadaraan akan realita kehidupan tak membuatnya goyah untuk sepenuh hati mendidik kami, bukan hanya sekedar mengajar kami. Dari beliaulah kami banyak belajar bahwa tak ada yang tak mungkin dalam hidup, bahwa semua hal dapat terjadi. Seperti saat kami dianugrahi seorang sensei seperti beliau yang hampir tak mungkin ditemui dilingkungan sekolah kami yang sarat duniawi. Dari beliau jugalah kami belajar bahwa saat kita menjalani hidup dengan baik dan benar, kita tidak perlu repot-repot memikirkan bagaimana keburukan akan menjatuhkan kita. Jalani saja! Hiduplah dengan apa yang kita percayai dan beranilah bertanggung jawab dengan segala keputusan kita!

Kedua, dedikasi dan karakter Yon senseilah yang menjadikannya sebagai seseorang yang memang pantas dihormati. Meskipun hanya seorang guru honor dari pelajaran Bahasa Jepang yang notabene juga bukan pelajaran utama bagi kami, tak membuat Yon sensei setengah-setengah dalam mendidik kami. Bahkan dibanding guru lain yang sebenarnya lebih senior dari beliau pun, Yon sensei tidak pernah bolos dan telat dari jadwal mengajarnya.

Dalam mengajar Yon sensei  tidak peduli apakah kita bisa menulis atau membaca kana (huruf Jepang), yang terpenting adalah selama kita berada di kelas untuk menghargai dan ma uterus belajar. Saat memberi tugas beliau mengharuskan muridnya untuk berusaha terlebih dahulu bukan sekedar formalitas untuk nilai rapot. Tidak hanya itu saja, setiap tambahan tugas dari sensei artinya bertambah juga ilmunya. Saat semangat belajar kami sedang menurun, sensei tidak akan mengabulkan permintaan kami untuk hanya leha-leha dan bermalasan ria menyianyiakan waktu. Beliau akan mulai bercerita dan memotivasi kami, bahkan dari sekedar obrolan saja selalu terselip ilmu didalamnya.

And the last but not least, Yon sensei is a very humble person.  Disaat yang lain heboh dengan mobil-mobilnya yang berkilauan, Yon sensei dengan bangga naik kendaraan umum bersama murid-muridnya. Sama dengan dedikasinya, kedekatannya dengan murid-murid pun terjalin secara total bukan formalitas semata.

Pesan dari sensei yang paling saya ingat adalah ganbatte kudasai! Bukan sekedar semangat, melainkan lakukan dengan sungguh-sungguh!
Arigatou sensei! J

ke Jakarta


Ini cerita seminggu yang lalu. Pengalaman pertamaku benar-benar bertatap muka langsung dengan Jakarta. Sebelumnya saat aku membaca postingan mas ardiwilda dalam blognya, aku hanya membacanya sambil lalu, tidak benar-benar paham.
tulisan mas ardiwilda bisa dilihat di http://www.ardiwilda.com/2012/06/lima-untuk-tiga.html

Atas dasar mengejar cita-cita, aku merayu mama dan bapak untuk diizinkan ikut SIMAK UI. Selain soal-soalnya yang terkenal tak mudah, lokasi tes yang tidak ada di Lampung pun membuat proses-merayu-nya menjadi lebih sulit. Alhamdulillah, mama yang tak mau seumur hidup mendengar rengekanku menyesal karena tidak ikut SIMAK UI akhirnya mengizinkan. Seperti lirik lagu aku bisa AFI junior “setidaknya ku tlah mencoba”.

Untuk masuk UI sendiri pun sebenarnya ada tiga jalur. Pertama jalur snmptn undangan. Jalur ini berdasarkan akreditas sekolah, nilai rapor dan prestasi siswa. Alhamdulillah aku hanya diberi kesempatan untuk mendaftar tapi belum diterima. Jalur kedua yaitu jalur snmptn tertulis. Seperti namanya, jalur ini berdasarkan nilai ujian tertulis peserta yang diadakan serempak se-Indonesia pada tanggal 12-13 Juni 2012 lalu. Untuk jalur tertulis ini, setelah rapat panjang dengan orang tua, akhirnya disepakati win-win solution dimana pilihan pertama sesuai dengan keinginanku yaitu Ilmu Psikologi UI, ditambah izin mengikuti SIMAK UI dan pilihan kedua yang sesuai keinginan orang tuaku yang sangat berharap anak bungsunya untuk kuliah disini saja, tidak jauh-jauh dari orangtuanya yaitu Ilmu Komunikasi UNILA. Dan ternyata inilah yang kata banyak orang bilang ‘doa orang tua adalah segalanya’. Setelah maju satu hari dari rencana awal, pada tanggal 6 Juli 2012 pengumuman pun akhirnya tiba, aku lulus snmptn tertulis pada prodi pilihan kedua yaitu Ilmu Komunikasi UNILA. Tanpa benar-benar tau bagaimana perasaanku, akhirnya aku bersyukur juga, terlebih saat kutau banyak juga teman-temanku yang belum mendapatkan rejekinya.

Walaupun banyak mengalami perubahan, rencana berangkat ke Jakarta malam itu tetap aku lakukan. Dengan rencana dadakan yang sudah disusun ulang akhirnya aku ditemani kakakku berangkat juga ke Jakarta. Sekitar jam 12 malam aku berangkat dari rumah. Perasaanku malam itu sungguh-sungguh campur aduk, antara kecewa sampai ingin menangis karena belum berhasil masuk UI tapi tak jadi menangis karena takut disangka tak bersyukur padahal sudah diterima di UNILA, geregetan karena tak bisa ikut Akberkelas03 yang sudah aku tunggu-tunggu, sampai sangat excited karena ini pertama kalinya aku ke Jakarta dengan tanpa mobil pribadi alias ngeteng.

Sepanjang perjalanan beberapa kali kakakku menawariku untuk buang air kecil, tapi aku sungguh-sungguh tak minat. Aku sangat pemilih dalam ritual buang-buang. Tak ada jaminan toiletnya bersih membuatku tak bernafsu untuk buang air.

Bagian seru pertama dari perjalananku adalah saat kami harus naik Kopaja dari terminal yang--ah aku lupa namanya--ke rumah Budeku di daerah Ragunan. Walaupun sering mendengar keeksentrikan kopaja, tapi baru kali ini aku menaikinya dan aku benar-benar ‘terpesona’, maksudku ibukota negara mana lagi coba yang angkutan umumnya seperti ini?

Sampai dirumah Budeku, kami beristirahat sejenak untuk kemudian sorenya mengecek lokasi tesku. Lokasi tesku bertempat di SMKN 29 Jakarta Selatan atau yang lebih dikenal dengan STM penerbangan. Hanya perlu sekali naik metromini dari rumah Budeku untuk sampai disana.

Hari H akhirnya tiba, Minggu tanggal 8 Juli 2012, aku bersama peserta lain mengikuti SIMAK UI di lokasi tes kami masing-masing. Tes dimulai jam 10 pagi, tapi aku sudah sampai di SMK 29 sejak pukul 8 pagi. Membunuh waktu, aku berjalan-jalan di seantero SMK 29. Melihat-lihat dan secara naluriah mulai membanding-bandingkannya dengan sekolahku, SMAN 2 Bandar Lampung. Sudah barang tentu ada hal-hal yang hanya ada disini tapi tak ada disana dan sebaliknya. Setelah puas jalan-jalan, aku akhirnya berlabuh di mushola untuk sholat Dhuha, lumayan untuk menghilangkan nervous. Waktu ujian akhirnya datang juga, aku memasuki ruangan dan mulai menghitamkan lingkaran-lingkaran LJK yang harus aku hitamkan sesuai dengan data diri dan jawabanku atas soal-soal yang ada. Sama seperti tes-tes lainnya, tak banyak lagi yang kuingat pasca tes, sesuai dengan tweet info snmptn pada saat snmptn tertulis “datang, kerjakan, dan lupakan”.

Baru setelah ujian selesailah aku baru mulai merasa cemas dan gelisah. Itu semua tak lain karena aku ditantang untuk pulang sendiri ke rumah Budeku dengan naik metromini sendirian. Selama menunggu di halte, aku yang memang bodoh dalam mengingat berkali-kali merapal 75, 75, 75, nomor metromini yang harus aku naiki. Aku semakin parno saat lupa dengan pesan kakakku sebelumnya, “ah pasar apa ya? Pasar mangga apa pasar minggu ya? Tapi tadi dia bilang ada mangganya juga”. Aku semakin tak bisa duduk tenang saat aku tak kunjung ingat dan metromini 75ku pun tak kunjung datang. Sebenarnya bisa saja si kalau aku mau menelpon keluargaku untuk bertanya, tapi aku enggan. “masa payah banget, pulang sendiri aja ga bisa” begitu ucapku dalam hati. Aku lega saat akhirnya metromini dengan kaca ditempeli angka 75 dan bacaan P. Minggu singkatan dari Pasar Minggu datang “oooh akhirnya aku ingat, arah Pasar Minggu turun di mangga besar”. Cepat-cepat bersama penumpang lain aku berebut masuk.

Selama di metromini inilah aku baru benar-benar menyadari dan merasakan apa dan bagaimana Jakarta itu sebenarnya. Mungkin faktor sendirianlah yang tidak memberiku pilihan lain selain memperhatikan sekitarku. Seketika aku merindukan Bus Trans Bandar Lampung yang sering kunaiki sepaket dengan kenyamanan dan keramahan awak bus dan penumpangnya. Di kopaja ini, hanya perasaan ingin cepat-cepat turun yang kutemui. Sepanjang perjalanan, tak pernah kutemui orang--baik didalam kopaja maupun diluar kopaja--yang melakukan aktivitasnya tanpa berkerut kening. Deru mesin, umpel-umpelan penumpang dan bunyi klakson semakin menambah garang kota ini. Sekelebat spanduk-spanduk cagub dan cawagub diseantero jalan membuatku berfikir “kira-kira apa sebenarnya yang bisa mereka lakukan untuk Jakarta yang sudah sedemikian rupa ini?”. Akhirnya walau hanya bermodalkan ingatan yang seadanya, syukurlah aku sampai di rumah Budeku dengan selamat.

Rabu, 04 Juli 2012

Penulis


Saya ingat waktu itu, ketika saya sedang bermain twitter dan mendapati sebuah tweet dari (at)sindoradiofm. Tweet itu menginfokan bahwa mereka sedang bersama Andrea Hirata dan siapapun boleh memberikan pertanyaan, sudah tentu dengan hadiah menarik untuk pertanyaan terbaik. Siapa yang tidak tau mengenai Andrea Hirata? Saya pikir, setiap orang mengenal namanya apalagi orang-orang seperti saya yang berkeinginan menjadi seorang penulis juga, sudah pasti tidak menolak bila bisa menjadi penulis seprti Andrea Hirata. Maka sayapun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. I mean, it was a very big chance to know special thing from a special author.

Saya sangat senang saat akun twitter saya di-mention oleh (at)sindoradiofm karena mendapatkan hadiah atas pertanyaan saya. Keesokan harinya saya ditelpon oleh crew (at)sindoradiofm untuk menanyakan alamat saya berkenaan dengan akan dikirimnya hadiah. Si mb yang menelpon saya agak kaget saat tau saya tinggal di Lampung. Tebakan saya mungkin karena mereka tidak menyiapkan akomodasi pengiriman hadiah diluar pulau Jawa. Saya tertawa saja mendengar ekspresi kagetnya yang tersirat dalam suaranya. Akhirnya saya bilang, mereka tidak perlu mengirimkan hadiah itu karena mengetahui bahwa pertanyaan saya dianggap baik oleh seorang Andrea Hirata pun saya sudah senang. Tapi sebagai gantinya, saya meminta pada mb itu untuk mengirimkan rekaman jawaban dari mas Andrea Hirata atas jawaban saya, karena walaupun mereka bilang pertanyaan saya bagus tetap saja saya belum mendengar jawaban dari mas Andrea, apa gunanya coba?
Saat membuka e-mail saya dan mendapati rekamannya, saya langsung memplaynya. Dan wow!
Bagian awalnya selalu membuat saya senyum-senyum saat mendengarkannya. Berterimakasih atas pujian mas Andrea atas pertanyaan saya dan panggilan mb dan beliau untuk saya which at that time was still 17.  It was really a bright idea to listen to his answer!

Jawabannya membuat siapapun yang berniat menjadi seorang penulis harus kembali mengintropeksi dirinya. Menemukan kembali apa alasan ia menulis.
Kemudian setelah itu, yang kembali mengganjal di kepala saya adalah bukan tentang bagaimana seorang penulis yang sukses tapi lebih kepada apa sebenarnya definisi penulis itu?
Kalau setiap orang yang pernah menulis itu disebut penulis, sudah tentu hampir seluruh manusia pernah menulis, baik tulisan yang benar-benar sebuah tulisan ataupun hanya sekedar tugas karangan bahasa Indonesia. Lalu apakah seorang penulis itu mereka yang telah menerbitkan buku? Saat ini begitu banyak layanan self-publishing yang mempersilakan siapa saja untuk menerbitkan tulisannya baik tulisan itu layak atau tak layak disebut sebuah tulisan, tanpa sentuhan editor sedikitpun. Ditambah lagi, hobi baru saya untuk blog-walking mengantarkan saya pada blog-blog dengan tulisan-tulisannya yang tidak kalah menggugah dengan buku-buku dietalase toko buku. Untuk akhirnya menulis buku atau tidak itu hanya tinggal minat dan keputusan si blogger.

Saat saya kecil, sebenarnya saya sangat anti dengan yang namanya membaca. Segala hurufnya yang berderet membuat saya pusing melihatnya, kemudian kakak saya menyarankan komik tapi ternyata itu lebih parah. Urutan ballon pada komik yang sekenanya justru membuat saya sering salah membaca urutannya dan sudah barang tentu saya tak nyambung dengan ceritanya. Walaupun saya selalu ogah disuruh membaca, namun kakak-kakak saya-yang sudah hobi membaca lebih dulu-terus saja menyuguhkan buku-buku kepada saya. Kalaupun jalan-jalan saya selalu diajak ke toko buku. Mereka selalu menggambarkan kalau orang-orang yang suka menenteng buku dan rajin nongkrong di gramedia itu, keren. Saya kecil yang dengan mudahnya dipengaruhi akhirnya percaya saja. Pelan-pelan saya mulai sok-sokan suka membaca. Saat SMP saya mulai benar-benar suka membaca. Baru setelah membaca 5cm Dhonny Dirgantoro-lah saya memutuskan ingin menjadi seorang penulis.
Saya mau dan semoga mampu menjadi seperti Dhonny Dhirgantoro, Andrea Hirata, Ahmad Fuadi, Dee Lestari, Pramoedya Ananta Toer, Kristy Nelwan dan banyak nama-nama lain yang berhasil menggugah dan manyadarkan pembacanya melalui kata-kata yang mereka rangkai.
Karena kau menulis. Suaramu tak kan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari.
- Pramoedya Ananta Toer

Jumat, 29 Juni 2012

saat diminta mendengarkan, dengarkan saja

"jangan memotong atau mencela saat ada yang sedang bicara" nasehat ini sering kita dengar dimana-mana, terlebih saat kita masih kecil dulu. Tapi sekarang banyak dari kita atau bahkan orang yang dulu menasehati kita lupa akan arti dan keberadaan nasehat tersebut.

sebenarnya sederhana saja mengapa kita sebaiknya tidak memotong pembicaraan orang lain, karena berbicara (terlebih untuk hal yang serius) bukanlah perkara yang mudah, ditambah lagi bila seseorang itu bukan seseorang yang sering bercerita atau pendiam.

beberapa orang (pendiam) biasanya akan terlebih dulu meminta lawan bicaranya untuk mendengarkannya saat ia berbicara, tapi akhirnya ia pun harus kecewa karena belum selesai ia mengambil nafas jeda dalam kalimatnya, seseorang telah memotongnya. Ia biasanya hanya akan diam dan tidak meneruskan kalimatnya. Ini seperti "buat apa bicara dengan orang yang tidak mau mendengarkanmu?".

Seringnya kita bicara ataupun bercerita bukan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, apalagi saat kita tau apa yang kita inginkan itu sulit kita dapatkan. Tapi kita tetap bercerita, hanya karena kita masih ingin dihargai. Bahkan dalam kedaan terburuk sekalipun, mengetahui ada orang-orang yang masih bisa menghargai  kita adalah sesuatu yang istimewa. 

click clock -Sherina

Click clock waktu berdentang
Click clock terus menghentak
Cepat gunakanlah waktu mu
Secepat ayunan langkahmu
Karna roda hidup mu terus berputar

Click clock janganlah ragu
Click clock kejarlah ilmu
Ingat janji masa depan muTerbentang di hadap mu
Karna masa kecil mu tak kan kembali.. o..
(Karna masa kecil mu segera berganti.. o..)

Berakit ke hulu, berenanglah ketepian
Masa depan mu terlalu luas membentang
Kegagalan bukanlah sebagai penghalang
Jangan sampai kau sesali
Karna waktu tak kembali

Bersakit dahulu, bersenanglah kemudian
Hari esok akan tiba menjelang
Kegagalan bukanlah sebagai penghalang
Mari maju kejarlah citamu 

Jumat, 18 Mei 2012

We found a love in a hopeless place


Dia mengambil buku pelajaran dan duduk di teras. Halaman demi halaman berlalu bersama beberapa orang yang lewat sambil memandanginya. Ya disini di tempat tinggalnya, seseorang yang belajar dan membaca buku bukanlah pemandangan yang biasa. Bahagia melihat putra-putrinya memakai toga bukanlah kebahagiaan yang sering terjadi di tempat ini.

Sebenarnya ia juga tak nyaman belajar dengan dipicingi mata-mata orang yang lalu lalang, tapi apa boleh buat. Rumahnya bukanlah rumah gedong yang nyaman untuk belajar. Rumahnya hanyalah sebuah bangunan dari papan-papan yang saling melengkapi berpadu dengan seng sebagai atapnya menjadikannya pengap bila berada di dalam rumah. Itulah alasan mengapa ia lebih suka belajar di teras dengan angin laut yang sesekali datang membelai kulit tropisnya. Sebenarnya ia bukan termasuk anak yang rajin belajar, akan tetapi ia terlalu mencintai orang tuanya hingga tak mau mengecewakan mereka.

Penat, ia tutup bukunya dan mengedarkan pandang ke sekeliling. Di rumah sebelah rumahnya, ia melihat Arif kecil yang baru saja keluar rumah dengan muka ngantuk khas tidur siang.  Mereka tidak tinggal di perumahan dengan halaman-halaman lebar dengan pagar-pagar pencakar langit. Disini tiap orang bisa saling melihat kesedihan dan kebahagiaan dari masing-masing rumah. Bagi mereka tak ada yang perlu dibatasi. Mereka membebaskan realita menggiring takdir mereka.

Tak lama Pak de Darno ikut keluar untuk memastikan cucunya (Arif) ada di teras. Disusul kepulangan Bu de Tri dari bekerja.
“aih dede kok udah bangun?” ucap Bu de Tri
“iya wong mati lampu. Kepanasan de e kipase mati.” Pak de Darno menjelaskan
“ooo kasian, yuk kita masuk. Mbah bawa ini nih” seraya menggoyang-goyangkan kantong plastik di tangan kanannya.

Kemudian mereka masuk ke dalam rumah, meninggalkannya sendiri bersama lamunan. Ia teringat dengan puisi-puisi bahagia itu sederhana yang akhir-akhir ini sering digembar-gemborkan di twitter. Yang barusan itu contoh nyata dari bahagia itu sederhana. Ia juga teringat dan setuju dengan pendapat Pramoedya Ananta Tur bahwa hidup lebih nyata dari kenyataan itu sendiri.

Bu de Tri sudah sejak bertahun-tahun yang lalu berangkat pagi pulang sore untuk membantu memanggang kemplang di dalah satu rumah produksi kemplang yang ada di daerah itu. Suaminya Pak de Darno hanyalah seorang penyervis elektronik yang bekerja kalau ada orang yang datang ke rumah dengan membawa TV atau radio untuk diperbaiki. Anak-anak mereka sudah besar dan sudah mengaruniai mereka cucu. Bagi mereka kabahagiaan itu adalah saat melihat cucu-cucu mereka duduk manis bersama-sama memakan kemplang.

Ia menyudahi acara belajarnya dan memutuskan untuk mandi sore. Di belakang ia melihat ibunya sedang bersama Pak de Sutris mengobrolkan pohon cabai ayahnya yang tumbuh subur di pekarangan belakang. Dari kamar mandinya, ia masih bisa mendengar obrolan mereka.

“iyo iki seng ragil arep masuk kuliah, mba’yu ne arep wisuda eh malah bapak e malah wis ra kerjo” ucap ibunya bercerita.
“iyo podo-podo. Sa iki sekolah susah, larang tenan.”

Sambil mandi pikirannya ikut melayang bersama obrolan ibu dan pak de Sutris.

“tadi Adel neng omah” lanjut pak de Sutris menceritakan Adel, cucunya.
“mbah, mbah kakung minta duit si mau jajan” menirukan suara Adel
“aku ngelus dodo ora eneng duit, terus inget nduwe paku-paku siso ngebangun tak jual neng nggone rongsokan, lumayan kanggo jajane Adel.”

Mandinya selesai. Ia tinggalkan ibunya, Pak de Sutris dan obrolan mereka. Selesai sholat Ashar ia menyapu rumah. Seperti biasa sambil menyapu ia menyetel musik dari mp3 handphonenya. Sambil menyapu ia meresapi lagu we found lovenya Rihanna, dalam hati ia sangat setuju. We found a love in a hopeless place.

Rabu, 16 Mei 2012

teruntuk Tuhan yang lebih tau bahkan tanpa aku menulis ini sekalipun

Tuhan, aku tau bahkan tanpa aku bercerita pun Engkau yang Maha tau. Aku sadar bahkan kalaupun mau bercerita seharusnya ini kulakukan diatas sejadah, tapi kali ini aku hanya ingin disini begini Tuhan. Aku hanya ingin. Aku tak tau apa alasannya  malah mungkin Engkau yang lebih tau. Ah Tuhan, mau bagaimana pun Engkau ya Tuhan.

Apakah kalian yang membaca tulisan ini bingung? Yasudah tutup saja, saya juga bingung kok. Biar Tuhan saja yang mendengarkan saya.
Tuhan, aku izin mengeluh ya. Hari ini aku lemes dan lebih sering menyadari detak jantung dan hembusan nafas lebih sering dari biasanya. Aku tidak merasa sakit ataupun sedih. Tapi.. hari ini entah berapa kali aku meresa hatiku (yang sebenarnya entah dimana) beberapa kali jatuh melengos darimanapun tempatnya berada, dan setelah itu aku merasa makin lelah.

Tuhan aku semakin meracau. Aku merasa tersaruk-saruk dengan pandangan kosong.

Tuhan aku merasa seperti teman yang buruk, anak yang kurang ajar dan umat yang tidak tau diri secara bersamaan. Perasaan-perasaan macam ini jarang ada yang memikirkannya. tapi kenapa aku tak pernah mampu mengabaikan hati dan perasaanku Ya Tuhan? bahkan sampai beberapa orang memandangku sebelah mata.
aku merasakan hal ini di semua bagian hidupku seperti keluarga, cinta dan persahabatan saja misalnya. jika aku tidak memintanya maka aku tidak akan mendapatkan bagianku, maka aku terabaikan. Tapi jika aku memintanya, aku terdengar seperti egois dan tidak tau diri. jadi Tuhan aku selalu dan selalu hanya berputar-putar.

Tuhan sudahan ya, aku lelah. Alhamdulillah Engkau selalu ada :')

Selasa, 15 Mei 2012

Bahagia itu sederhana


Bahagia itu sederhana, seperti saat Shubuh kita dibangunkan dengan paksa dan dengan cara yang khas kakak kita untuk sholat Shubuh.

Bahagia itu sederhana, seperti saat selesai sholat dan menyaksikan kakak kita yang sedang bercermin di cermin besar di lemari kamar kita sambil memuja rambut bangun tidurnya yang tertata indah alamiah.

Bahagia itu sederhana, seperti saat ayah kita yang sedang menonton acara ceramah pagi di televisi dengan sangat perhatian menyuruh kita mandi.

Bahagia itu sederhana, seperti saat kita kebelet dan lega mendapati toilet tanpa antrian dengan bak berisi penuh air bersih.

Bahagia itu sederhana, seperti kesegaran mandi pagi yang tercipta dari tiap gayung air dan perpaduan wewangian, busa, dan gelembung sabun dan shampoo, ditambah bonus conditioner rambut kakak kita yang lupa ia bawa ke kamar.

Bahagia itu sederhana, seperti saat lamunan, imajinasi, dan ide-ide segar bermunculan seraya sikat dan pasta gigi memanjakan gigi dan mulut kita.

Bahagia itu sederhana, seperti saat kita menertawakan diri kita sendiri ketika keluar dari kamar mandi dan mengingat betapa mudahnya kita melupakan ide-ide hebat yang muncul saat kita di kamar mandi tadi.
Bahagia itu sederhana, seperti saat kita bercermin setelah mandi dan menyadari betapa cantiknya kita meski hanya berkaos putih dan bercelana pendek dengan wajah segar khas mandi pagi tanpa tambahan make-up sedikitpun.

Bahagia itu sederhana, seperti saat kita kelaparan dan mendapati sepiring nasi dan segelas susu yang telah sengaja ibu kita siapkan untuk sarapan kita.

Bahagia itu sederhana, seperti saat pagi kita membuka twitter dan menyaksikan orang-orang yang saling menyapa dan menyemangati di timeline kita.

Dan bahagia itu sesederhana seperti saat kita melihat ponsel kita, dan mendapati ada sms dari orang yang kita sayang menyapa “selamat pagi J”.

titik balik?


Seperti mereka yang telah bosan mendengar cerita, sesekali pendongeng pun bosan bercerita. Semua titik balik itu dimana gaya sama dengan nol, menjadikannya diam. Saat tak ada lagi daya untuk berupaya, saat tak ada lagi asa untuk merasa, diamlah yang kita dapati.

Banyak orang membicarakan mesin waktu. Mungkinkah itu terjadi?

Aku sempat berpikir, barang kali kalaupun ada mesin waktu itu, manusialah jawabannya. Manusia mampu kembali terhanyut dalam kenangan masa lalu, manusia juga mampu sesekali mencicipi apa yang mungkin terjadi di masa depan hanya dengan menghayal kapanpun dan dimanapun ia mau. Hati manusia mungkin adalah remote controlnya. Melalui intuisi, sugesti dan segala perasaan, hati manusialah yang pada akhirnya membukakan pintu-pintu masa lalu maupun jendela-jendela imaji masa depan.

Sebenarnya jawaban-jawaban segala pertanyaan kita selalu ada di sekeliling kita. Hanya kita saja yang terkadang terlalu sibuk hingga akhirnya lupa dengan apa yang sebenarnya sedang kita cari. Iya, memang begitulah manusia. Kita sering keasyikan dengan semua obsesi kita sampai akhirnya mengabaikan apa-apa yang kita butuhkan.

Maka saat lelah mencari, berhentilah sejenak. Berdiamlah sebentar. Agar apa-apa yang sedari tadi hanya mampu bergetar lemah mampu menunjukkan dirinya. Agar kita manusia mampu mengerti keberadaannya. Terkadang tempat mereka tak selalu diatas, bahkan di dasar. Membuat kita perlu menunduk dalam untuk bisa menjamahnya. Menyadarkan kita untuk bisa melepas kesibukan dan sujud kepadaNya. Karena sesungguhnya, jalan pulanglah jalan terbaik bagi para musafir, bagi kita.

Sabtu, 12 Mei 2012

a lot of whys make you wise


Dari kemaren, pikiran gw sibuk menyuarakan segala hal yang gw juga ga tau darimana dan mau kemana.
Berawal dari kejadian kemaren siang :
I dislike the ones who are money oriented. I believe that this life is not only about the money. I don’t care if I get much or little money when I can do and share something for others. May be they think I’m not realistic, but I think I’m. I’m realistic cause I realize that happiness is not only about how much money you have, it’s about how many things you can do and share truly from your heart even without the feedback. Don’t the ones who are money oriented understand that money is only a little part of life, not that life itself!

Selanjutnya gw menyongsong hari dengan badmood. Saat gw badmood gw lebih milih diem. Ya, gw termasuk golongan orang yang kalo udah marah bakal diem seribu bahasa, bukan golongan yang bakal berisik berteriak-teriak kesana kemari membuat seluruh dunia tau kalo dia lagi marah. Dan di diemnya gw kemaren, gw nemuin alasan kenapa gw kalo marah diem. Ternyata saat gw badmood, tiap omongan yang keluar dari mulut gw bakal berintonasi tinggi alias marah. Gw ga suka banget saat ada orang yang ngomong ke gw dengan intonasi meninggi. Jadi mungkin itu alasan kenapa saat marah gw lebih milih diem, gw ga mau orang laen ngerasain hal yang sama seperti saat gw ngerasain betapa menyebalkannya ada orang yang ngomong dengan intonasi tinggi. Jadi saat kalian ketemu gw lagi badmood, tolong jangan diajak ngomong.

Ternyata sampe bangun tidur pun badmood gw belum sembuh. Terbukti dengan gw yang bangun tidur disambut dengan sakit kepala atas serentetan pertanyaan yang ga diundang. Sampe maghrib tadi, mereka belum juga pegi. Akhirnya gw sholat maghrib. Setelah sholat dan do’a, gw ga langsung udahan. Gw duduk dulu lamaaaaa banget ngobrol sama Yang Maha Kuasa. Lebih tepatnya sih gw yang banyak ngoceh dan Dia ngedengerin aja.

Ya Allah, kenapa ya manusia seneng banget memupuk kebencian dengan saling nyakitin? Kenapa ya banyak orang yang makin berumur tapi making a dewasa? Kenapa ya ada orang yang hobinya ngoreksi dan ngoleksi kesalahan orang laen tapi ketika kesalahannya disentuh dia marah? Kenapa ya ada orang yang bahkan ketika ada orang lain udah mohon-mohon ke dia untuk diem tapi dia ga juga mau diem? Dan parahnya, kenapa ya Ya Allah ada orang yang ngejadiin duka orang laen sebagai bahan bakar kebahagiaan hidupnya?

Fiuh!

Ya Allah, aku sering buka-buka dan baca-bacain blog-blog orang. Hampir di setiap blog, pasti ada postingan yang isinya tentang segala ‘kenapa’ penulis tentang hidupnya. Biasanya judulnya aja yang beda tapi intinya sama, tentang WHY.
Tiba-tiba saat mikirin ini semua gw nemu ini :
Why makin lama jadi makin banyak, jadi bisa ditulis Whys. Bunyi whys sama kayak bunyi wise. Dan kemudian muncul deh kalimat ini “a lot of whys make you wise”
SUBHANALLAH!

Rabu, 09 Mei 2012

yang hari ini bisa foto sama pacarnya, mantannya, gebetannya, bersyukurlah


Hari ini perpisahan. Tau kan gimana perpisahan? Dandan yang cantik pake kebaya dan hills super tinggi kemudian foto-foto. Bagian ini, kenapa? Bukan karena gw ga foto. Senyum gw ditiap “cekrekan” kamera tulus kok, tulus buat temen-temen gw. Tapi tetep ada yang kurang.

Saat ngeliat mereka yang bisa foto bahagia sama pacarnya, mereka yang dengan senyum seakan bilang “kita tetep temen kan?” foto bareng mantannya, atau mereka yang dengan malu-malu tapi mau minta dan foto bareng gebetannya. Semuanya tumpah ruah, termasuk perasaan gw yang kececer kemana-mana.

Pertama gw ga punya pacar ataupun mantan. Jangan tanya kenapa, capek jelasinnya. Kalo kurang kerjaan obrak-abrik aja ini blog. Gebetan? Ada, tapi beda sekolah. Oke end story.
Oh oke, ternyata belum end story, masih ada sedikit harapan. Kita lagi deket, dia punya motor, kenapa dia ga mampir aja? Dan ternyata dia lagi diluar kota yang jauuuuuuuuuuuuuuuuh yang bahkan disms pun pending. Boro-boro mau adegan romantis dimana tokoh ceweknya mengutuk hillsnya dan si cowok berbaik hati nemenin si cewek duduk manis manjain kaki, ngabarin hari ini gw perpisahan aja terhalang segala keterbatasan. Jadi inget pelajaran fisika, kalo gw ga salah jarak itu kecepatan dikali waktu. Jadi bisa disimpulin kalo kunci dari jarak (kayak kasus gw) adalah waktu. Kalo kata-kata bijaknya mah “semua akan indah pada waktunya”. Tapi sampe kapan? ._.

Masih dengan suasana pending, gw pun mengadukan nasib ke beberapa orang, ini dia :

Ke mb fitri : karena mb fitri suka photography, gw sampe bawa-bawa kamera analog untuk jelasin.
ibarat kalo foto pake kamera analog mah, filmnya masih banyak tapi yang difoto statis. Masa iya berenti moto? Tapi kalo nungguin objeknya mau sampe kapan? Kalo ganti objek juga belum ada yang klik (dan pasti chemistrynya beda). Kita ga tau lama nunggu objek baru dateng sama nunggu objek yang lama bergerak lagi itu lebih cepet yang mana (dan lebih baik yang mana).

Ke grin : beda sama Mb fitri yang suka photography, sms grin ngalir sampe ke kenapa dan abu-abu.
kenapa walau dia udah tau gw suka sama dia, dia masih juga belum ngasih jawaban, even sebuah permohonan untuk menunggu lebih lama ataupun berenti sekarang juga. Dan abu-abu, selalu diantara hitam dan putih. Ga jelas.

Mp3 that’s playing on : semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya, menahan rasa ingin jumpa

Selasa, 08 Mei 2012

tulisan tadi malem yang ketunda sampe pagi

pesan darinya bilang "siapakah pria itu?"
buatku berpikir, benar, kamu pria bukan anak laki-laki
tapi aku?
sepertinya masih anak perempuan dengan segala "atributnya"

aku anak perempuan
aku suka berimajinasi, sampai-sampai terkadang mengabaikan logika
aku penggambaran anak perempuan bungsu yang manja
aku berporos pada hati bukan isi kepala

mereka selalu bilang "coba nikmatin aja"
aku mencoba, berharap agar berhasil
ini seperti saat mereka menyuruhku tidur sebelum tengah malam
aku selalu mencoba, meski akhirnya hanya berhasil berpura-pura tidur

entah darimana datangnya perasaan dan pikiran ini
tentang keyakinan bahwa ini tak akan mudah
aku tau, maksudku aku sudah terbiasa dengan segala yang tak mudah
hanya satu yang kutakutkan
mungkinkah ini juga tak indah?
tapi keyakinan bersuara bahwa tak akan seperti itu,
ini akan indah!

lalu apa lagi yang mengganggu?

dan bila akhirnya indah, mengapa ketakutan ini harus mengiringi?
dan bila ternyata ini mudah dan indah,
mengapa hati dan pikiran ini harus bekerja terlalu keras memikirkan yang bukan-bukan
dan mengapa seakan aku si pemilik mereka tak mampu mengontrolnya
apakah aku sebegitu "boneka"nya terhadap diriku sendiri?

This feeling feels like I'm playing puzzle

seperti juga saat tiap malem sendirian di kamar yang udah gelep tapi belum bisa tidur
play the mp3 on di hape biar ga sepi
tapi kemudian dilema saat hape lowbat
kadang pilihannya kayak gitu
bahagia nyanyi dan kemudian hape mati
atau berdamai dalam gelap dengan hape tetep idup tapi ga ngapa-ngapain
*sigh*

Sabtu, 05 Mei 2012

sukaaaaaaa dan sedikit duka ikut akademi berbagi kemaren

jadi, kemaren tanggal 4 Mei 2012 ada acara akademi berbagi di cafe Babe di way halim. Susahnya tuh cafe babe adanya di way halim yang jauh banget dari rumah gw yang di teluk, mana acaranya malem pula, gw ga ada yang bisa nganter pula wah pokoknya paket ribet pake komplit deh. tapi rasa pengen gw emang keterlaluan, jadi deh berpetualang naek angkot bareng Feby (temen gw) pun gw oke aja. Lagian gw emang biasa kemana-mana ngangkot.

gw dari rumah jam setengah 6 sore, sampe di plaza pos pas maghrib. mampir bentar di masjid deket stasiun untuk sholat maghrib. Setelah sholat gw melanjutkan perjalanan naek angkot way halim sama Feby dengan sebelumnya ngerusuhin banyak orang dulu nanya gimana caranya ke Babe. Lucunya none of gw atau Feby tau dimana tuh cafe Babe haha.

Acara mulai jam 7 malem, tapi saat jam 7 angkot yang kita naekin kena macet parah di jalan urip sumoharjo selama hmm.. 40 menit ditambah 4 menit kereta lewat. Jelas dong kita telat :D
untung aja setelah turun angkot dengan sangat baik hati Mando dan Amy (temen gw juga) menjemput kami dengan sepeda motornya. Sepanjang jalan gw sih udah positive thinking aja "tenang tati, ini acara pasti valueable banget makanya mau duduk manis di cafe Babe aja susahnya minta ampun".

dan untungnya mantra "what you think is what you get" nya masih manjur. Walaupun gw sampe jam 8 malem (telat satu jam) tetep ada banyak hal keren yang gw dapet.Ga nyesel bangetlah pokoknya dateng kesana. Nih gw share beberapa point hasil tangkapan gw disana :



  • jangan lihat keterbatasan, lihat melampaui itu (cocok sama petuah BY di PASIS-ekskul gw, kemampuan melihat sesuatu dibalik sesuatu).
  • dengan ikhlas itu niscaya Tuhan akan memberi jalan.
  • lama program Indonesia mengajar biasanya setahun (sebelum berangkat selesain dulu komitmen yang mau ditinggal, jangan kabur gitu aja).
  • tentang rokok yang gw tanyain : moment yang pas, pelan (disini gw seneng banget waktu orang-orang tepuk tangan setelah gw bertanya, bukan karena prestise tapi karena dengan begitu gw tau ternyata di Indonesia ini masih banyak juga lho yang peduli untuk kampanye anti rokok. Great deh!)

  • aciiiik dipoto :p
    kakak PM yang ayahnya keren
    • kata ayah salah seorang PM "buku itu jendela dunia, tapi yang keluar lewat jendela itu biasanya maling. Jadi kalo mau keluar liat dunia nyata itu tetep butuh pintu. dan pintu dunia? ya persahabatan, maka bersosialisasilah (menurut gw ini best quote).
    • kata-kata yang mewakili Indonesia Mengajar : PENGHARAPAN, BERSYUKUR, LUAR BIASA, MASA DEPAN, SENYUM.
    • hidup itu bukan cuma buat hura-hura.
    • anak-anaklah yang akhirnya menguatkan.
    • pengetahuan adalah kekuatan, tapi karakter lebih dari itu.
    • there is no me time (karena emang hidup seharusnya dibagi kan?)
    • anak-anak : tepat janji, tepat waktu.
    • saat ada ide berbuatlah, jangan ditunda and don't too mind even cuma sekedar bikin bubur dan dibagiin ke tetangga ataupun nulis blog. Just do it!
    ya sedikitnya itulah yang gw dapet dari acara tadi malem karena gw udah dijemput dan udah harus pulang. Sampe rumah dibilang mama "kalo maen jangan malem-malem to dek" ya gapapa, gw sih nyengir aja. Tenang mom, ini investasi, untuk Indonesia yang lebih baik :))

    Kamis, 03 Mei 2012

    bicara tentang CEO Bakrie Group


    Setelah membaca beberapa artikel mengenai CEO di google, saya menyimpulkan bahwa sebenarnya CEO bukanlah seseorang dengan jabatan tertinggi, melainkan seseorang dengan jabatan (hanya) tinggi namun memiliki nilai sangat penting dalam perusahaan. Apabila dianalogikan ke dalam tubuh manusia, CEO bukanlah kepala melainkan tangan manusia.

    Dari tangan-tangan manusialah banyak hal luarbiasa tercipta, tentu dengan kepala dan isi kepala sebagai dalangnya. Begitu juga dalam perusahaan, ide yang luar biasa dari petinggi perusahaan tak mungkin terealisasi sempurna jika CEO-nya tak cakap dan tanggap. Oleh karena itu, kordinasi yang baik menjadi modal utama dalam sebuah korporasi.

    Sekarang apa yang akan saya lakukan bila seandainya saya adalah CEO Bakrie Group?

    Saat anda mendengar nama Bakrie Group, apa yang ada anda pikirkan? Uangkah?
    Ya, pencitraan yang muncul saat ini tentang Bakrie Group baru sekedar mengenai materi semata, jika adapun tentang beberapa bantuan yang diberikan Bakrie Group seperti halnya beasiswa Bakrie pun masih erat hubungannya dengan pernyataan “semata-mata untuk kepentinngan Bakrie sendiri”, tak banyak orang yang mengerti maksud baik yang tulus dibalik semua itu. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan?

    Jika saya menjadi CEO Bakrie Group, saya akan membuat sebuah gebrakan dengan visi menghadirkan senyum di wajah orang-orang saat mendengar nama Bakrie Group. Untuk itu, kita perlu mengerti banyak pihak dan bahkan jika kita tidak mampu untuk mengerti, setidaknya kita mencoba untuk mengerti.

    Mencari manusia pintar (secara akademis) di Indonesia bukanlah hal yang sulit. Orang Indonesia dianugrahi otak yang encer oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tapi bicara tentang manusia yang berkarakter di Indonesia bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi dengan kalangan yang kesehariannya berkutat dengan uang dan ekonomi. Banyak pihak yang masih memandang sebelah mata. Banyak pihak yang masih ragu apakah kecerdasan seseorang dalam bisnis berbanding lurus dengan karakter dan kepribadiannya. Untuk itu, jika saya adalah CEO Bakrie Group, saya akan membuka beasiswa untuk jurusan baru yaitu Psikologi. Karena seperti yang kita tau, jiwa yang sehat adalah awal dari segala kebaikan. Psikologi adalah sebuah landasan yang akan memperhalus jalannya roda bisnis perusahaan. Mengerti banyak pihak dengan keprotokoleran yang berasas ilmu psikologi akan membukakan pintu-pintu peluang yang sebelumnya tergembok dengan kuat.

    Selasa, 01 Mei 2012

    ibu Indonesia



    Saat bicara tentang sosok kartini masa kini, banyak dari kita yang akan segera menghayalkan beberapa nama wanita karier terkemuka dengan jasa besarnya. Tidak salah memang. Namun bagi saya, kartini sejati adalah ibu saya.

    Ibu saya bukan orang terkenal, bukan juga pengusaha, desainer ataupun seseorang yang mendapat penghargaan karena menyelamatkan lingkungan atau semacamnya. Ibu saya hanya seorang ibu rumah tangga yang memberikan yang terbaik untuk keluarganya sebagai persembahan terbaik kepada bangsa. Mama-begitu saya biasa memanggil beliau-selalu bilang “walaupun mama ga pinter, tapi anak mama harus pinter”. Pada masanya, sekolah bukanlah hal yang mudah, terlebih untuk seorang perempuan jawa. Menurut mama, mitos bahwa seorang perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena pada akhirnya akan berakhir di dapur adalah salah. Justru karena perempuan nantinya akan menjadi istri dan ibu dalam keluarga, maka seorang perempuan haruslah sekolah dengan baik dan cerdas. Karena bahkan Rasul pun mengutamakan kedudukan ibu diatas ayah, bagaimana mungkin perempuan tidak perlu lebih cerdas?

    Menurut mama, semua berawal dari rumah termasuk sikap dan pola pikir anak-anaknya. Agar anak-anaknya cerdas, mama sadar kesehatan adalah faktor utama yang menunjang pembentukan otak. Maka sejak kecil, kami dilarang keras mengkonsumsi jajanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti jajanan yang banyak mengandung pewarna dan pengawet. Tidak hanya itu saja, masakan di rumah pun bebas dari micin. Meskipun menurut orang lain mungkin kurang sedap, kami biasa saja karena sudah terbiasa sejak kecil.
    Setiap hari mama juga selalu menyiapkan susu, madu dan jamu sebagai penambah daya tahan. Mama yang perempuan jawa sudah secara turun temurun belajar dan mengajarkan kebiasaan meminum jamu. Orang Jawa percaya jamu sangat berkhasiat menjaga kesehatan dan memang sudah benar terbukti.

    Mama sering mengeluh saat melihat ibu-ibu muda saat ini yang membiarkan begitu saja anak-anaknya yang masih kecil mengkonsumsi jajanan sembarangan yang sekarang memang banyak beredar. Seharusnya seorang ibulah yang menjadi panutan utama sebuah keluarga, yang mengajarkan arti penting sehat dan kesehatan kepada anak-anaknya. Seharusnya seorang ibu rela mengorbankan sedikit waktunya untuk memasakkan makanan dan cemilan sehat bagi anak-anaknya. Bila setiap keluarga memiliki ibu yang menjunjung tinggi kesehatan, tak perlu diragukan lagi kalau negera tersebut pastilah sehat. Karena negara yang sehat berawal dari keluarga yang sehat.

    PS.  tulisan ini ditulis untuk mengikuti lomba blog yang diselenggarakan oleh Liza Fathiariani dan disponsori oleh Blogdetik , Kamoe Publishing Forum Lingkar Pena Aceh ,Piyoh Design , Rise Up Coffeehouse, Kedai Bandar Buku, falyadesign.com | Your Design Partner”