Am I wrong to claim that life is a bundle of deadlines?
Aku sangat setuju dan sangat suka dengan quote "Everybody dies, but not everybody lives".
Beberapa hari ini, aku selalu melarikan diri dari kehidupan dengan "bermain" bersama Susan. Kenapa Susan? Simpel, karena rumah kami searah.
Setiap pulang setelah seharian berkutat di kampus, kami pasti selalu berikrar untuk langsung pulang ke rumah. Tapi kemudian kami menemukan diri kami sedang asik menyelam dan tenggelam dalam uraian isi kepala kami tentang kehidupan tepat di depan mangkuk mie ayam dekat stadion pahoman. Lagi lagi kami akhirnya gagal untuk pulang sebelum maghrib.
Walaupun entah sebenarnya apa isi dan esensi dari setiap obrolan kami, tapi... "bermain" bersama kini tanpa kami sadari menjadi candu sekaligus kebutuhan bagi kami, terlebih di tanggal-tanggal kritis jadwal datang bulan kami, hahahaha.
Aku sendiri melihat aktivitas "bermain" dengan Susan ini sebagai rehat diantara deadline dan kesibukan. Walaupun tiap pulang kami akan bingung sebenarnya sedari tadi apa saja yang kami obrolkan, tapi kami pasti selalu tertawa (malah bahkan menangis) yang akhirnya bisa membuat kami bilang plong.
Aku sendiri hampir gila karena terus-terusan dirolling deadline, baik dari kuliah, ukm, ataupun dari tempat-tempat lain yang menuntut tanggung jawabku. Belum lagi soal hati dan perasaan yang tidak pernah terima untuk dijadikan prioritas kesekian, sangat cukup untuk menghiasi daftar keluhanku setiap harinya. Tapi kemudian secara realistis aku mulai sadar, apa gunanya juga mengeluh? Dan sebagai ganti dari mengeluh itu, biasanya aku memilih untuk bercerita dan bermain bersama Susan. Ah, betapa mendengar dan didengar itu menyenangkan.
Susan pun aku yakin tidak jauh berbeda.
Sebenarnya, bukannya Susan dan aku tidak memiliki seseorang yang spesial yang akan selalu memberikan waktu, hati dan telinganya untuk kami. Hanya saja, saat kewarasan kami muncul, kami tau dan sadar betapa drama dan konyolnya kelakuan-kelakuan kami. Maka kami secara naluriah tidak ingin melulu menyiksa mereka dengan drama kami. Tapi pada kenyataannya, biasanya setelah puas bermain bersama, mereka pastilah orang pertama yang akan kami ceritakan tentang betapa serunya kami tadi saat "bermain".
:)