Saat bicara tentang sosok kartini masa kini, banyak dari
kita yang akan segera menghayalkan beberapa nama wanita karier terkemuka dengan
jasa besarnya. Tidak salah memang. Namun bagi saya, kartini sejati adalah ibu
saya.
Ibu saya bukan orang terkenal, bukan juga pengusaha,
desainer ataupun seseorang yang mendapat penghargaan karena menyelamatkan
lingkungan atau semacamnya. Ibu saya hanya seorang ibu rumah tangga yang
memberikan yang terbaik untuk keluarganya sebagai persembahan terbaik kepada
bangsa. Mama-begitu saya biasa memanggil beliau-selalu bilang “walaupun mama ga
pinter, tapi anak mama harus pinter”. Pada masanya, sekolah bukanlah hal yang
mudah, terlebih untuk seorang perempuan jawa. Menurut mama, mitos bahwa seorang
perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena pada akhirnya akan berakhir
di dapur adalah salah. Justru karena perempuan nantinya akan menjadi istri dan
ibu dalam keluarga, maka seorang perempuan haruslah sekolah dengan baik dan
cerdas. Karena bahkan Rasul pun mengutamakan kedudukan ibu diatas ayah,
bagaimana mungkin perempuan tidak perlu lebih cerdas?
Menurut mama, semua berawal dari rumah termasuk sikap dan
pola pikir anak-anaknya. Agar anak-anaknya cerdas, mama sadar kesehatan adalah
faktor utama yang menunjang pembentukan otak. Maka sejak kecil, kami dilarang
keras mengkonsumsi jajanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti jajanan yang
banyak mengandung pewarna dan pengawet. Tidak hanya itu saja, masakan di rumah
pun bebas dari micin. Meskipun menurut orang lain mungkin kurang sedap, kami
biasa saja karena sudah terbiasa sejak kecil.
Setiap hari mama juga selalu menyiapkan susu, madu dan jamu
sebagai penambah daya tahan. Mama yang perempuan jawa sudah secara turun
temurun belajar dan mengajarkan kebiasaan meminum jamu. Orang Jawa percaya jamu
sangat berkhasiat menjaga kesehatan dan memang sudah benar terbukti.
Mama sering mengeluh saat melihat ibu-ibu muda saat ini yang
membiarkan begitu saja anak-anaknya yang masih kecil mengkonsumsi jajanan
sembarangan yang sekarang memang banyak beredar. Seharusnya seorang ibulah yang
menjadi panutan utama sebuah keluarga, yang mengajarkan arti penting sehat dan
kesehatan kepada anak-anaknya. Seharusnya seorang ibu rela mengorbankan sedikit
waktunya untuk memasakkan makanan dan cemilan sehat bagi anak-anaknya. Bila
setiap keluarga memiliki ibu yang menjunjung tinggi kesehatan, tak perlu
diragukan lagi kalau negera tersebut pastilah sehat. Karena negara yang sehat
berawal dari keluarga yang sehat.
PS. tulisan ini ditulis untuk
mengikuti lomba blog yang diselenggarakan oleh Liza Fathiariani dan disponsori oleh Blogdetik , Kamoe Publishing Forum Lingkar Pena
Aceh ,Piyoh Design , Rise Up Coffeehouse, Kedai Bandar Buku, falyadesign.com | Your Design Partner”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar