Selasa, 30 Agustus 2011

29 agustus 2011

Karena ayu (temen smp gw yang pindah ke bandung) tahun ini memutuskan untuk lebaran di bandar lampung, maka gw dan temen-temen smp kelas 8 yang menyebut diri kami romusha berusaha sekuat tenaga mengumpulkan para personilnya untuk buka bersama, acara dadakan yang memang sengaja dibuat atas permintaan ayu.

Setelah rapat panjang via sms, akhirnya diputuskan bubar bertempat di rumah dyas di way kandis. Nah, berhubung rumah gw paling ujung, gw mulai bingung mikirin gimana pulangnya. Alhasil, setelah menelusuri daftar orang yang bisa ikut, gw akhirnya memutuskan untuk nebeng dia yang rumahnya paling searah sama rumah gw.

Jam setengah 3 sore gw udah stay di deket ramayana sesuai kesepakatan kami di sms. Tau diri mau nebeng gw dateng lebih awal. 14.20 gw udah sampe disana, gw sengaja ga mau sms duluan nunggu biar dia aja yang sms biar ga bossy kesannya. Pas jam setengah 3 dia sms “udah dimana?” gw bales “udah turun angkot deket ramayana”.

Ga lama dia dateng, pake jaket putih “oh God, tenang ini Cuma kebetulan warna jaket kita sama”. Kami ga langsung berangkat melainkan mampir dulu ke rumah dharma yang belum mandi padahal janjian jam setengah 3. Dari rumah dharma akhirnya kami berangkat tapi ga langsung ke rumah dyas, lagi-lagi mampir dulu kali ini ke plaza pos. menunggu yang akhirnya ga dateng-dateng juga. akhirnya kami beneran berangkat ke rumah dyas.

Dan disinilah, di sepanjang jalan. Ga ada yang bisa gw lakuin selama dibonceng Cuma kadang-kadang nanggepin pertanyaan basa-basinya. Seperti biasa gw ga berenti menganalisis, dan “Oh God, I feel that something again! Something that’s ever lost when we’re at 8 grade cause he’s changing.”

Entah bingung atau apa, gw ngerasain lagi deg-degan itu. Deg-degan asing yang pertama kali gw rasa waktu kelas 7 dulu, yang pas kelas 8 sempet ilang (atau lebih tepatnya gw ilangin) melihat situasi dan kondisi pada saat itu.

Malemnya sesuai rencana gw pulang nebeng dia. Kita sempet berenti di kedaton karena palang kereta udah turun karena keretanya lewat. Entah kenapa seharusnya ngeliat kereta lewat itu seharusnya moment yang biasa aja bahkan bisa masuk kategori nyebelin, tapi dengan dia disitu “oke stop girl!”.

Efek dari semua kejadian dari jam setengah 3 sore sampe setengah 9 bareng dia, malemnya gw bikin puisi norak, ini da :

Rasa yang telah tidur itu kini kembali terjaga dan siap melipat selimutnya
Rasa yang dulu telah ditimbun sedalam-dalamnya sebelum sempat tumbuh dan menjulurkan maksudnya
Rasa yang atas nama persahabatan harus rela terkorbankan
Rasa yang hari ini terbangun dan berharap menemukan dia yang akhirnya kembali untuk membongkar kuburnya
Yang kan menariknya keluar, merawatnya, dan senantiasa menemaninya tumbuh cantik sebagai bunga paling indah bernama cinta.
Haruskah (sekarang) sekali lagi rasa itu kembali berlaku heroik atas nama persahabatan?

Selasa, 24 Mei 2011

Boyz II Men – First Love Lyrics

[verse 1]
the last kiss we shared, tasted like a wine
sweet and bitter like, our memories
and i long for you to, come right back to me
tomorrow the time will be the same as today
nothing goes on in my heart except your memories
where will you be, and who will you think of…!
[chorus]
you were always gonna be my love
and you should know
even if i fall in love with somebody else
i’ll remember to love you taught me how
you were always gonna be the one
and for now, i’ll still be singing this love song
for… somebody like you
my first love…
[verse 2]
time after time, baby i tried to forget our life together
but the memories are so so hard to let go
tomorrow the time will be the same as today
trying to hold back the tears when thinking of you
all i want is to be with you once more…!

[chorus 2]
you will always be inside my heart
and you should know
that i wish that i could ever let you go
i know that i love you [?]
now and forever see the one
and for now, i’ll still be singing this love song
for… somebody like you
my first love…
[chorus]
you were always gonna be my love
and you should know
even if i fall in love with somebody else
i’ll remember to love you to hell
you were always gonna be the one
i’ll still be singing this love song
for… somebody like you
my first love…

Minggu, 01 Mei 2011

outbound

Our parents certainly are not strangers to us. However, for some reason we often feel awkward to talk to them. maybe it does not happen to everyone, but at least it happened to me. yeah I always have difficulties to communicate with my parents. I do not know why, something that I know it's difficult.

for example now, my school held an outbound. we all know that outbound held not to be not followed by the students. so, I should also follow it cause I'm one of the students. and to follow it, we obviously need to communicate it with parents in order to obtain a license and of course the cost of outbound. although including the cheapest price in the travel price list doesn't mean that price is cheap. even more so when we know that our parentsdo not just pay for ourselves , that price really does not sound cheap.

but whatever the reason I really wish that I could follow the outbound cause  whenelse I have a chance to travel to extraordinary objects with my classmates who are also extraordinary. I just hope God will be generous toonce again entrust me his sustenance u.u