Lomba hati dan logika

Semua orang yang ditinggalkan pasti pernah menyimpan harapan (besar) bahwa orang yang meninggalkannya akan kembali lagi. Tapi bila akhirnya itu terjadi, dirinya sendiri pun tak menemukan jawaban yang tepat untuk itu semua. Menerima kembali demi keinginan hati atau memberikan jawaban lain yang akan menyadarkan orang yang meninggalkannya bahwa seseorang yang berharga seharusnya tidak pernah ditinggalkan. Lagi, bila akhirnya itu terjadi, hati dan logikalah yang harus berlomba. Menentukan jawaban mana yang menjadi juara.

Sama rasa, beda cerita

Aku biasa memanggilnya Uce. Kata orang kami sangat mirip. Ya mungkin memang begitu.

Seperti halnya akhir-akhir ini, kami menjadi semakin mirip. Ya hanya mirip, tapi tetap berbeda.

Sebenarnya seharusnya aku menulis ini sejak kemarin, tapi apa daya aku baru berhasil mengumpulkan moodku sekarang.

Aku tertawa hambar menyadari kalau dua hari ini aku dan Uce mengalami hal yang sama tapi nyaris berkebalikan. Seharian berulangkali mp3 player Uce menyetel lagu Jet lag - Simple plan dari dalam kamarnya. Tepat di kamar sebelah Uce, aku tak ketinggalan melakukan hal yang sama, bedanya bukan Jet lag yang kusetel, melainkan salah satu lagu Taylor Swift yang berjudul The story of us.

Kami sama-sama sedang merindukan seseorang. Hanya bedanya, untuk Uce walaupun jarak dan perbedaan waktu membuat mereka terpisah, tapi setidaknya mereka masih saling memiliki dan masih bisa saling menyampaikan kalau mereka saling kangen. Sedangkan untukku ini justru kebalikannya, aku masih bisa bertemu dengannya dan masih selalu bisa melihatnya. Tapi kami tidak bisa lagi saling memiliki dan tidak boleh lagi menyampaikan kangen.

Semua ini begitu lucu, terlalu lucu bahkan. Tentang betapa tak ada satupun hal yang akan sempurna seperti yang kita mau. Sekali lagi membuatku tersadar bahwa tak semua yang jauh itu terpisah, dan tak semua yang dekat itu bisa bersama.

move on itu kayak tidur

move on itu kayak tidur buat gw.

kadang betapapun gw ngerasa capek banget dan pengen tidur, tetep aja gw ga bisa tidur. kadang betapapun gw muak sama semua kenangan, tetep aja gw ga bisa move on.

gw kayak takut kalo nanti gw tidur, gw akan mimpi buruk lagi. gw kayak takut kalo nanti gw move on bakal ngalamin yang kayak mimpi buruk lagi.

tapi pada akhirnya kita tetep harus tidur, sama kayak move on, pada akhirnya kita tetep harus move on.

sama kayak tidur, ini cuma masalah waktu kapan akhirnya gw berhasil tertidur, ini cuma masalah waktu kapan akhirnya gw berhasil move on.

karena ternyata, dalam tidur juga ada mimpi indah.

selamat malam (di pagi hari)!

(belum) move on

rasanya kalo boleh itu, gw mau ngajak dia nginvis. gw bakal nyanyiin semua lagu yang damn ngegambarin perasaan gw banget. karena ternyata gw belum sempet nyampein apapun. kita cuma cukup sama-sama tau aja. tapi ternyata realita begitu berkuasa. tapi ternyata rasa aja ga cukup. kalo kata tumblr mah, "You love me, I love you. Why aren't we together?"

haha

ngantuk, capek, pengen bobo tapi ga bisa, tugas belum selesai, dan kamu ga disini nemenin aku, sedih.