Minggu, 27 November 2011

2 hari bersama Jeje

Jeje dirumah sendirian, ditinggal ortu yang kondangan ke Jakarta.
Gw (sebenernya males dirumah karena rame mau ada arisan) memutuskan nginep dirumah Jeje, dengan modus nolong dan nemenin temen.
Di wira garden nan jauh disana lagi ada orgab SMANDA.
Sebelum ke rumah Jeje, kita (gw, Jeje, Ama, dan Grin) mampir dulu ke rumah Ama untuk ngambil barang Jeje yang ada dirumah Ama. Dan bahagianya kita dilimpahkan dan diwajibkan ngabisin banyak cemilan, soto dan pecel yang ada di rumah Ama, hmmm yummy!
Setelah kenyang, kita melanjutkan perjalanan ke rumah Jeje, tapi kemudian Grin ga ikutan ke rumah Jeje, karena Grin mau ke rumah Azka (temen SMP grin) yang juga tetangganya Jeje.
Sampe dirumah Jeje, rencananya kita mau tidur, tapi ga jadi karena kita liat gitar bokapnya Jeje. Kita ga bisa maen gitar, dengan niat baik belajar gitar, kita idupin laptop dan search tutorial gitar di youtube. Ternyata semua tutorial di youtube payah. Mereka ga berhasil buat gw sama Jeje jadi bisa maen gitar haha.
Hari udah sore, sesuai rencana Mumus mampir ke rumah Jeje dulu sebelum pergi ke wira garden untuk nengok adek-adek PMR yang lagi orgab. Kita yang juga punya adek-adek di tenda PASIS di medan wira garden pun akhirnya jadi galau, mau ikut ke wira garden atau enggak. Tapi akhirnya setelah direngek adek-adek lewat sms, kita mutusin berangkat ke wira garden dengan nebeng alumni-alumni mumus yang baik hati *_*
Tapi sebelum berangkat ke wira garden, kita sempet mandi dulu dirumah Jeje yang pasokan airnya lagi terbatas (baca : krisis). Ga cuma air yang krisis, uang kita juga krisis ternyata. Akhirnya mumus yang persediaan uangnya paling banyak menyisihkan sebagian hartanya untuk dibeliin mie rebus yang kemudian kita masak dan makan bareng-bareng.
Sekitar jam 8 pm kita udah stand by di ruang tamu Jeje nunggu alumni-alumni mumus yang katanya 'ini mau berangkat'. detik berlalu sampai kita hampir terlelap didepan tv Jeje, ternyata ada 1 alumni mumus yang mau ikutan lagi dan minta nungguin, akhirnya keberangkatan didelay jadi jam 9. Yowes, kita rehat bentar dikamar. Dan saat kita lagi ada diposisi klimaks dari ke-pw-an kita, jemputan dateng. Mau ga mau kita harus mau ninggalin belaian sang kasur.

bersambung.
(postingan ini bersambung karena penulis jadi bad mood mengingat kekrik-krikan yang terjadi saat api unggun orgab di wira garden. MUNGKIN postingan ini akan dilanjutka ketika penulis berminat untuk melanjutkannya.)

Kamis, 24 November 2011

akhirnyaaaaa

akhirnyaaaaa akhirnyaaaa
setelah beberapa hari ini kayak nahan kentut, ga nyaman tapi ga mampu jelasin kesemerawutan perasaan gw
akhirnyaaaaaa akhirnyaaaa
barusan bisa juga gw bilang "gw cuma nganggep lo temen :):)"

ini bukan karena ada yang salah sama lo atau apa. ini cuma karena gw yang masih sampe sekarang dengan sangat menyedihkannya belum bisa move on.
gw yakin, seandainya toh bukan lo juga yang bilang tadi, mungkin jawaban gw juga akan tetep sama "gw cuma nganggep lo temen :):)"
karena ... ya karena itu bukan dia, dia!

Rabu, 23 November 2011

surat untuk smanda

terinspirasi dari kebebasan penulis menyuarakan isi kepalanya dalam artikel ini http://www.anakui.com/2011/11/22/surat-untuk-ui/

terserah kalau saya dinilai sebagai seseorang yang selalu mengeluh dan menuntut, saya ga peduli. tapi setidaknya saya terbebas dari sesak isi kepala saya. bukan karena saya tidak bersyukur menjadi bagian dari SMANDA, melainkan justru karena saya merasa menjadi bagian kecil tersebut, yang meski hanya kecil tetap menginginkan yang terbaik dari SMANDA.

dear smanda,
saya ga ngerti, bukan sebenarnya terlalu banyak hal yang saya ga ngerti dari anda. mulai dari segala pepraturan anda yang ga pernah diatur dan dilaksanain warganya sampai semua kebijakan anda yang menurut saya sangat ga bijak.

saya bingung harus mulai dari mana. pertama sampai saya sekarang pun saya ga ngerti kenapa anda harus repot-repot menyandang predikat RSBI yang dimata saya dan saya yakin dimata banyak orang lain pun sama bullshitnya. I mean, what's actually the function of that?
mulai dari kualitas pengajar dan yang diajarnya. mari kita jujur-jujuran, ada begitu banyak guru yang saya juga bingung kok bisa-bisanya "beliau" lulus sebagai guru? guru smanda lagi yang KATANYA sekolah terbaik disini. tanpa saya sebutkan pun saya yakin semua murid smanda sudah punya guru the most unfavorite nya masing-masing. Jangan tanya saya, saya cuma punya 3 guru favorite, sisanya masuk ke daftar unfavorite.

sekarang dari pihak yang diajar. bagi saya dan beberapa teman saya, menjadi bagian dari anda adalah sebuah perjuangan yang sangat besar. tapi betapa kecewanya kami, ketika di setiap pergantian tahun ajaran, anda menerima "tamu" yang berniat menanam investasi di kursi sekolah, dan deal! Kemudian akhirnya tamu-tamu anda bergabung menjadi bagian dari keluarga besar smanda. hebatnya lagi, tamu-tamu anda selalu meminta perhatian lebih dibanding murid lain, mereka lebih aktif ke kantin belakang dan kadang-kadang "mampir" di kantor polisi. memberi warna pada almamater kita, sayangnya warna hitam.

dan kemudian, fasilitas? ini adalah topik yang selalu berhasil membuat murid-murid smanda mengelus dada ketika membahasnya. setau saya, kalau tidak salah angkatan saya sampai saat ini masih belu mendapat loker seperti yang dijanjikan, sampai saat ini saya dan teman-teman masih mendamba wi-fi yang bisa dipakai untuk googling, dan sampai saat ini kami masih berharap tidak akan marah-marah karena mendapati gadget kami rusak karena di-cas di listrik smanda yang ternyata tegangannya ga stabil. oh iya, sampai saat ini pun kami ga tau tuh fungsi jalan smanda diaspal itu buat apa. apa pernah kita setuju? ups, salah deng, apa pernah kita ditanya setuju apa enggak?

muak bahas hardware-nya smanda, sekarang kita bahas software-nya. kita mulai dari staffnya. saya pernah pegang jabatan di ekskul, saya pernah bener-bener keteteran ngatur jadwal latihan sama kaldik smanda yang ternyata ga guna sama sekali. acara di smanda itu ya suka-suka. kalo hari ini mau dispen sesekolah nongkrong-nongkrong ya hayo aja. kalo besok mau ngundurin orgab karena ada guru yang nikahan ya ga masalah. mereka bilang jadwal mah fleksibel aja. tanpa pernah peduli ada pihak lain yang bener-bener mempersiapkan sesuatu luarbiasa buat kebaikan smanda. seringkali smanda lupa, kalau ada ekskul-ekskul dengan segala progja didalamnya.


dan yang terakhir, kami bingung. sebagai murid, jelas dong kami harus mengikuti apa yang diajarkan guru kita. tapi bagaimana kalau guru kita mengajarkan yang tidak baik pada kita? menunjukkan pada kita bagaimana cara merokok, menunjukkan bahwa dengan sedikit kelihaian berkomunikasi pada waktu yang tepat (class-meeting) kita pasti akan mendapatkan apa yang kita mau (nilai besar). dan katanya kita harus selalu jujur, tapi apa yang akan terjadi saat UN nanti, apakah anda juga akan "bertindak"? wahai smanda..

best wishes
your rebel student

Selasa, 22 November 2011

keluarga

keluarga, dimana 2 hal menjadi 1
ayah, ibu
keluarga ayah, keluarga ibu
tawa, tangis
pelan-pelan semakin berkembang dan berubah
masalah, solusi
kemudian masalah lagi
solusi lagi, ada yang beda
2 hal menjadi 1
yang disuka, yang dibenci

keluarga, dimana 2 hal menjadi 1
pertemuan, perpisahan
pernikahan, perceraian
kelahiran, kematian

keluarga, dimana 2 hal menjadi 1
bersatu
dan bila waktu merenggut
terpisah
masihkah itu keluarga?
masih

keluarga, dimana 2 hal menjadi 1
kesalahan, maaf

Selasa, 08 November 2011

melalui DSLR

story of someone that I know almost well.

Hall of residence Binus University, begitulah mereka menyebut bangunan ini. Sebuah asrama setara kualitas apartemen yang didedikasikan oleh kampus Binus khusus untuk para mahasiswanya yang dengan mampu dan berlapang dada "menyisihkan" uangnya untuk bertempat tinggal sementara disini. "kalian boleh tunggu disini sebentar, biar saya ambilkan dulu kunci kamar kalian" ucap pak Tangkas sambil mempersilahkan kami duduk di waiting spot yang tepat mengarah ke arah kolam renang. Terpesona dengan indahnya desain arsitektur bangunan ini beserta segala isinya, kami tidak mengeluh sama sekali saat harus menunggu, sungguh pemandangan yang sangat memanjakan mata.

semuanya berawal dari  mereka, anak-anak SMA yang dengan mau-maunya mengikuti keisenganku mengulik dunia fotografi. Aku yang suka memotret dan mereka yang sangat suka dipotret, suatu mutualisme yang menyenangkan.

Beberapa waktu yang lalu, sekolah mereka mendapat undangan lomba membuat video anti korupsi. Iseng-iseng berhadiah, mereka mendaftar menjadi kandidat. Sungguh konyol mereka yang mengajakku berpartisipasi karena dengan jujurnya mereka bilang hanya aku "fotografer" yang mereka kenal. dengan pertimbangan menambah jam terbang dan membahagiakan beberapa anak muda, aku memutuskan untuk ikut serta.

aku berperan sebagai kameramen. sedangkan untuk ide cerita, kostum hingga artis semuanya mereka yang menangani. waktu berlalu dan video yang bertema "beli bangku kok di sekolah" ini pun selesai dan telah dikirim. 2 minggu berlalu sejak video dikirim, tapi kami masih belum menerima pengumuman. hingga suatu sore panitia dari Binus menelpon dan menyatakan bahwa kami memperoleh juara ke-2. Tanpa bertele-tele, kami berangkat pada hari yang ditentukan. Dan disinilah kami sekarang, duduk diantara para pemenang lainnya menunggu giliran menerima piala.

Di ruangan inilah aku untuk pertama kalinya bertemu dengan dia. Kami sama-sama menenteng DSLR, hanya bedanya gayanya lebih asik, menggambarkan jam terbangnya yang cukup dalm kategori lumayan. Awalnya biasa saja, sampai akhirnya segerombolan anak SMA momonganku ini mulai berceloteh yang tidak-tidak. Mereka bilang, dia (yang kemudian kuketahui namanya Joko) diam-diam meng-capture-ku dengan DSLRnya. aku tak percaya sampai akhirnya aku menengok tepat saat DSLRnya mengarah kepadaku, Gotcha!

Namun sialnya, aku juga harus dengan tidak beruntungnya juga tertangkap basah olehnya sedang meng-candid gaya memotretnya. bukan apa-apa, hanya ingin mengabadikan wajah seseorang yang lumayan dan pernah diam-diam memotretku. Dan konyolnya, si anak-anak SMA momonganku benar-benar girang saat mereka memiliki bahan untuk menggodaku, mb Pit dan mamas Joko, terdengar sangat klasik buka?
aku tidak begitu peduli, biar bagaimanapun mereka hanya anak-anak SMA, sedangkan aku dan Joko selamanya hanya berinteraksi melalui DSLR kami, terlihat special namun biasa saja sebenarnya.

Senin, 07 November 2011

kuliah

beberapa hari ini emang bener-bener bikin otak gw keseleo deh. menebak-nebak di universitas dan jurusan apa akhirnya nanti gw di jodohin sama takdir, bikin perut gw akhir-akhir ini mules *berasa kayak mau naek histeria.

kemaren-kemaren ada alumni SMANDA yang mampir ke kelas dengan maksud memotivasi juniornya untuk ngikutin jejak dia kuliah di luar, Oh God! siapa siiii yang ga mau???
dan gara-gara tuh orang sekarang gw jadi keranjingan kebelet ke luar negeri, gw pengen ke jerman terus nanti holidaynya ke paris, terus ke swiss, terus ke belanda, terus ke belgia, terus terus terus teruuuuuuuuuus

HEY DREAMS! PLEASE COME TO MAMAAAAAAA!



Sabtu, 05 November 2011

before exit

sebenernya masih pw banget untuk berlama-lama ria berceloteh disini. tapi ini udah siang dan hari ini gw masih harus sekolah dikarenakan SMANDA yang sangat rajin. sebenernya pengen mindahin catetan gw tentang film 27 dresses tapi udah siaaaaaaaang. jadi, see you next time!

aneh, sombong atau apadah?

gara-gara temen gw minta blognya gw follow, gw jadi mikir deh. "kok kayaknya gw ga pernah ya minta orang follow blog gw, twitter gw juga". kadang gw ngerasa asing deh, I mean gw ga pernah ngerasa perlu untuk orang follow gw ataupun minta follow atau folback orang laen, sombongkah gw?


entah ya, emang manusia ini banyak mau ya. giliran ga diperhatiin minta diperhatiin, giliran ga dimengerti minta dimengerti, tapi giliran orang laen mulai merhatiin gw dengan maksud biar bisa mengerti gw kok gw ga ngerasa nyaman ya?
atau mungkin gw cuma takut ga bebas lagi kalo banyak temen yang follow blog gw. Yeah, gw adalah orang yang terlalu sok baek dengan terus-terusan mikirin perasaan orang laen tiap kali sebelum gw berucap. So, kalo dulu gw bebas nulis dan ngocehin apa aja karena gw ngerasa ga ada yang baca postingan gw, toh kalo ada pun ya paling mereka si bule-bule yang ngiklanin produk di web atau blognya, mana ngerti mereka bahasa Indonesia, sekarang?


jadi, kalo nanti terlalu banyak orang yang gw kenal yang follow blog gw ini, lari kemana lagi gw? Fiuh! emang ga bakat banget deh gw ini jadi selebritis. I just dont comfort with all these stuff named popularitas. I prefer being in the corner watching everyone acts to be watched by everyone.


dan gw selalu salting tiap ada temen gw yang care tapi frontal nanyain perasaan gw depan umum, hey! I think It's not to published! *ergh