Selasa, 01 Mei 2012

ibu Indonesia



Saat bicara tentang sosok kartini masa kini, banyak dari kita yang akan segera menghayalkan beberapa nama wanita karier terkemuka dengan jasa besarnya. Tidak salah memang. Namun bagi saya, kartini sejati adalah ibu saya.

Ibu saya bukan orang terkenal, bukan juga pengusaha, desainer ataupun seseorang yang mendapat penghargaan karena menyelamatkan lingkungan atau semacamnya. Ibu saya hanya seorang ibu rumah tangga yang memberikan yang terbaik untuk keluarganya sebagai persembahan terbaik kepada bangsa. Mama-begitu saya biasa memanggil beliau-selalu bilang “walaupun mama ga pinter, tapi anak mama harus pinter”. Pada masanya, sekolah bukanlah hal yang mudah, terlebih untuk seorang perempuan jawa. Menurut mama, mitos bahwa seorang perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena pada akhirnya akan berakhir di dapur adalah salah. Justru karena perempuan nantinya akan menjadi istri dan ibu dalam keluarga, maka seorang perempuan haruslah sekolah dengan baik dan cerdas. Karena bahkan Rasul pun mengutamakan kedudukan ibu diatas ayah, bagaimana mungkin perempuan tidak perlu lebih cerdas?

Menurut mama, semua berawal dari rumah termasuk sikap dan pola pikir anak-anaknya. Agar anak-anaknya cerdas, mama sadar kesehatan adalah faktor utama yang menunjang pembentukan otak. Maka sejak kecil, kami dilarang keras mengkonsumsi jajanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti jajanan yang banyak mengandung pewarna dan pengawet. Tidak hanya itu saja, masakan di rumah pun bebas dari micin. Meskipun menurut orang lain mungkin kurang sedap, kami biasa saja karena sudah terbiasa sejak kecil.
Setiap hari mama juga selalu menyiapkan susu, madu dan jamu sebagai penambah daya tahan. Mama yang perempuan jawa sudah secara turun temurun belajar dan mengajarkan kebiasaan meminum jamu. Orang Jawa percaya jamu sangat berkhasiat menjaga kesehatan dan memang sudah benar terbukti.

Mama sering mengeluh saat melihat ibu-ibu muda saat ini yang membiarkan begitu saja anak-anaknya yang masih kecil mengkonsumsi jajanan sembarangan yang sekarang memang banyak beredar. Seharusnya seorang ibulah yang menjadi panutan utama sebuah keluarga, yang mengajarkan arti penting sehat dan kesehatan kepada anak-anaknya. Seharusnya seorang ibu rela mengorbankan sedikit waktunya untuk memasakkan makanan dan cemilan sehat bagi anak-anaknya. Bila setiap keluarga memiliki ibu yang menjunjung tinggi kesehatan, tak perlu diragukan lagi kalau negera tersebut pastilah sehat. Karena negara yang sehat berawal dari keluarga yang sehat.

PS.  tulisan ini ditulis untuk mengikuti lomba blog yang diselenggarakan oleh Liza Fathiariani dan disponsori oleh Blogdetik , Kamoe Publishing Forum Lingkar Pena Aceh ,Piyoh Design , Rise Up Coffeehouse, Kedai Bandar Buku, falyadesign.com | Your Design Partner”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar